Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“1,5 Jam Menunggu buat Naik Bus"

Kompas.com - 08/12/2016, 16:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dua anak berlarian dengan wajah semringah menuju halte Bus Rapid Transit (BRT) Tangerang, Kamis (8/12/2016). Tak lama, kaki mereka terhenti. Kepala dan badan mereka menoleh ke belakang. Mereka rupanya menunggu ibu mereka yang berjalan di belakang bersama orang-orang lain.

Rombongan yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak itu menapaki tangga halte dan langsung masuk ke dalam BRT. Anak-anak mereka langsung berlarian mencari posisi. Sementara ibu mereka mencoba menjaga agar anak-anak itu tak lepas dari pengawasannya.

(Baca: BRT Tangerang Masih Sepi Penumpang)

Salah seorang ibu, Hegar, langsung duduk dengan menghembuskan nafas lega.

“Akhirnya naik bus juga, 1,5 jam nunggu buat naik bus ini,” kata Hegar saat ditanya Kompas.com mengapa bernafas lega.

Mereka tinggal persis di belakang halte Asrama Polri. Hegar mengaku penasaran dengan kehadiran BRT Tangerang yang sudah sepekan dan ingin mencobanya. Rencana pun dibuat.

Kamis pagi tadi mereka sudah berkumpul bersama anak-anak. Sejak pukul 11.00 WIB mereka sudah hendak berangkat. Namun bus tak kunjung datang. Salah satu tetangganya, kata Hegar, memutuskan untuk pulang lantaran BRT Tangerang tak datang-datang.

“Nah ini baru datang langsung saja kami naik. Takut kelamaan lagi,” kata dia.

Hegar mengatakan, ia dan tetangganya ingin tahu rute BRT Tangerang. Karena itu, mereka sengaja naik saat siang hari dan berencana untuk berkeliling dengan BRT Tangerang.

Hegar menambahkan, keberadaan BRT itu cukup membantu bagi anak-anak sekolah. Pasalnya, anak-anak tak perlu lagi menggunakan kendaraan pribadi atau naik angkutan kota untuk sampai sekolah.

Hegar memilih BRT Tangerang untuk transportasi anak sekolah lantaran nyaman, aman dan murah.

(Baca: Jabodetabek Belum Pasti Dapat 300 Bus BRT dari Kemenhub)

“Sekarang kan masih gratis ya. Terus kalau udah ada tarif kan juga murah sekitar Rp 1.000,” kata Hegar.

Kendati demikian, Hegar berharap ada jam operasional yang pasti. Pasalnya anak-anak sekolah akan terlambat bila bus datang tidak tepat waktu.

Saat ini, Pemerintah Kota Tangerang baru menguji coba operasi BRT Tangerang. Baru ada empat bus yang dioperasikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com