Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedasnya "Nano-nano", Sreeeeeng...

Kompas.com - 10/12/2016, 16:00 WIB

Oleh: WINDORO ADI

Desis suara dari wajan besar itu disusul aroma harum adonan bumbu giling cabai merah, kacang tanah, udang ebi, bawang putih dan merah, kayu manis, buah lawang, kapulaga, kacha lache (mirip ketumbar), dan beberapa lainnya. Terbitlah liur.

Bumbu lain yang juga digerus adalah serai, buah ketapang, buah pala, ketumbar, kunir, jinten, dan jahe. Adonan bumbu itu dimasukkan setelah potongan cumi-cumi, udang rebus, kol, taoge, irisan daging sapi, daun bawang, tomat, dan seledri.

Di penggorengan yang berminyak panas, campuran ini dilengkapi kecap asin dan manis. Setelah tercampur sempurna, air panas ditambahkan.

Tangan sang koki, Faisal (28), yang terbebat kantong plastik, meraih mi kuning, melepasnya di wajan. Sendok penggorengan pun bekerja, mengaduk seluruh adonan. Harum cita rasa India Gujarat itu kian merebak. Faisal lalu menambahkan saus sambal ke dalam penggorengan.

Tak berapa lama, mi rebus, mi goreng, dan nasi goreng aceh dengan minuman pendamping, teh tarik hangat, tersaji di meja.

Meskipun baru delapan bulan buka, Warung Mi Aceh Sabeena di Jalan Susilo 3/3, Grogol, Jakarta Barat, sajian di warung itu stabil. Saat kuah mi menyentuh lidah, rasa pedasnya "nano-nano", menyengat, menggoda. Pedas cabai, lada, jahe, kapulaga, dan buah pala memenuhi rongga mulut. Huuu... pedasnya.

Tangan pun cepat-cepat menyendok mi rebus, hendak mengubur rasa pedas itu. Potongan bawang merah mentah yang tersaji menyusul masuk mulut.

Pengunjung yang kepedasan tidak menyesal karena dimanja rasa adonan rempah yang mengalir menghangatkan perut mereka. "Tidak menyesal menikmati makanan di sini," kata Akmal (26), seorang pengunjung.

Ade (22), adik pemilik warung yang terletak di belakang bekas Terminal Grogol, Tomang, itu mengatakan, bumbu itu diracik sendiri.

Setelah membeli mi dan semua bumbu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ia membawa bumbu itu ke Pasar Grogol. Sebelum digiling, ia menyortir bahan yang busuk atau rusak. "Hanya bahan terbaik yang kami pilih. Setelah itu, kami campur dengan kelapa gongseng dan kami giling dalam kondisi segar," kata Ade saat ditemui pertengahan November.

Pasar Minggu dikenal sebagai sentra penjual bumbu, mi, dan bahan sajian kuliner Aceh lainnya. Maklum, kawasan ini sejak tahun 1970-an sudah menjadi kantong permukiman pertama kaum urban Aceh di Jakarta.

Berani atau tidak

Ada lagi "rumah Bang Jaly" di Jalan Prof Dr Supomo Nomor 48, Tebet, Jakarta Selatan.

Bagi yang tidak suka bumbu berlimpah dan kurang suka asin, tempat ini bisa menjadi pilihan. Penggunaan bumbunya selektif.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com