Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Ahok Pertanyakan "Teman Ahok" yang Tak Lagi Tampak

Kompas.com - 10/12/2016, 18:11 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan pendukung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menanyakan pergerakan relawan "Teman Ahok" yang dinilai tak terlihat lagi untuk mendukung Ahok-Djarot.

Pertanyaan tersebut dilontarkan seorang pendukung Ahok-Djarot saat diskusi di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, yang juga dihadiri juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, Sabtu (10/12/2016).

"Kayaknya (Teman Ahok) nggak bergerak sekarang-sekarang ini. Kenapa tidak membentuk posko-posko seperti dulu," kata relawan tersebut.

Amalia menjelaskan, Teman Ahok masih setia mendukung Ahok-Djarot. Namun, diakui Amalia, pergerakan Teman Ahok memang tidak dominan dibanding dengan saat Ahok hendak maju melalui jalur independen.

Ini karena sudah banyak pihak yang bisa mengakomodasi pergerakan Ahok-Djarot.

"Kenapa (dulu) besar, karena kami satu-satunya wadah. Sekarang kampanye bisa siapa saja (membantu)," kata Amalia.

Alasan lain mengapa Teman Ahok seperti tak lagi terlihat, kata Amalia, adalah agar relawan pendukung Ahok-Djarot yang lain bisa memperkenalkan diri mereka sebagai pendukung pasangan petahana itu.

"Ketika Teman Ahok nggak sedominan (dulu), untuk membesarkan hati relawan lain," ujar Amalia.

Sebelum Ahok maju melalui jalur partai, mantan Bupati Belitung Timur itu didukung oleh Teman Ahok dengan mengumpulkan data 1 juta KTP agar bisa maju melalui jalur independen pada Pilkada DKI 2017. Namun Ahok kemudian memutuskan bahwa ia maju lewat jalur partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com