Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Pembangunan Tanggul Laut, Sumarsono Yakin Jakarta Tak Banjir Lagi

Kompas.com - 23/12/2016, 21:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengapresiasi pembangunan tanggul laut di pantai utara Jakarta atau proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) tipe A. Saat meninjau tanggul tersebut, Sumarsono meyakini Jakarta tidak akan lagi terendam banjir.

"Sehingga Januari-Februari (saat musim penghujan, enggak banjir hanya genanangan saja, 1-2 jam (surut). Cek semuanya, berfungsi dengan baik," kata Sumarsono saat meninjau pembangunan tanggul laut, Jakarta Utara, Jumat (24/12/2016).

Ada tiga pihak yang mengerjakan tanggul raksasa ini. Yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pemerintah pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera), serta pengembang.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Tata Air Jakarta telah membangun tanggul sepanjang 2 kilometer pada tahun 2016 ini. Total investasi untuk pembangunan tanggul laut sepanjang 2 km ini sebesar Rp 100 miliar.

"Ini proyeknya panjang sekali, termasuk sukses, karena sudah selesai. Saya yakin, proyek ini (digagas) sejak zaman Pak Jokowi (mantan Gubernur DKI Jakarta). Insya Allah bisa diteruskan, proyek pengendalian banjir ada hasilnya," kata Sumarsono.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) T. Iskandar menjelaskan NCICD tipe A sepanjang 62 kilometer. Adapun, 25 persen dari proyek tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta. Sementara 75 persen sisanya merupakan tanggungan privat atau pihak swasta.

"KemenPU-Pera sudah bangun tanggul laut sepanjang 4,5 km dengan anggaran multiyears (jamak) sampai tahun 2018. Akan kami lakukan pembangunan sisa sepanjang 8 km," kata Iskandar. (Baca: Pemerintah Pastikan Proyek Tanggul Laut Raksasa Bisa Cegah Jakarta Tenggelam)

Secara garis besar, pengerjaan tanggul raksasa ini terbagi dalam tiga tahap, yakni tipe A, B, dan C. NCICD tipe A ini merupakan proyek reklamasi pantai ditambah dengan peninggian tanggul rob di bibir pantai utara sepanjang 62 kilometer.

Sementara itu, tipe B adalah pembangunan tembok bergambar garuda raksasa di laut dalam. Adapun tipe C ialah pembangunan tahap besar tanggul raksasa serta pembangunan danau penyimpan dan pompa besar.

Kompas TV Cegah Rob, Pembangunan Tanggul Laut Dikebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com