Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Makanya Jadi Pemimpin Jangan Hanya Lihat Data...

Kompas.com - 26/12/2016, 14:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang warga di Tegal Alur, Jakarta Barat, meminta tanggapan Anies Baswedan soal reaksi Djarot Saiful Hidayat saat kunjungan ke daerah tersebut. Menurut dia, saat itu Djarot kaget melihat lingkungan buruk di Tegal Alur.

Anies merupakan calon gubernur, sedangkan Djarot merupakan calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kemarin Pak Djarot ke sini, terus dia kaget lihat kali kotor sama air bersihnya enggak ada. Menurut Pak Anies gimana?" tanya warga tersebut kepada Anies di Tegal Alur, Jakarta Barat, Senin (26/12/2016).

Menurut warga itu, idealnya pemimpin tidak bersikap seperti itu. Pemimpin harus mengetahui persoalan di daerahnya.

Anies pun berpendapat demikian. Menurut dia, pemimpin harus mengetahui persoalan dan dekat dengan rakyat.

"Makanya kalau jadi pemimpin jangan hanya lihat data, tapi datang ke lapangan, dekati rakyat," kata Anies kepada warga tersebut.

Anies mengakui bahwa seorang pemimpin akan sulit mendatangi setiap RT. Sebab jumlah RT di Jakarta mencapai 27.000 lebih.

Namun, hal tersebut bukan sebagai alasan pemimpin tak tahu permasalahan di lingkungannya. Menurut dia, harus ada mekanisme agar bisa mengetahui secara cepat. Dengan begitu, nantinya akan ada respon cepat dari pemimpin terkait laporan tersebut.

"Saya rasa ke depan kami buat transparan, supaya warga tahu apa yang mau dibangun dan dikerjakan, sekadar masyarakat merasa pemimpin datang lihat. Jadi harus ada solusi juga," kata dia.

Kompas TV Anies Usung Isu Lingkungan Sebagai Tema Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com