Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genap Ganjil Berlaku, Penumpang Bus Transjakarta Meningkat

Kompas.com - 27/12/2016, 14:50 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diberlakukan ganjil genap pada 30 Agustus 2016, terjadi peningkatan jumlah penumpang bus transjakarta. Selain itu, terjadi peningkatan terhadap waktu tempuh dan kecepatan kendaraan.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan hasil evaluasi kebijakan ganjil genap pada 16 Desember 2016.

"Bukan berhasil atau tidak berhasil, tapi ini kegiatan rutin untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan dari ganjil genap," ujar Andri saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2016).

Pada 22, 25, 26 Juli 2016, sebelum ganjil genap diuji coba, waktu tempuh perjalanan atau travel time di ruas jalan Ibu Kota selama 18 menit. Saat uji coba diberlakukan pada 27-12 Agustus, waktu tempuh mencapai 14.5 menit. Sedangkan waktu tempuh saat penerapan genap ganjil sejak 30 Agustus sampai 16 Desember yaitu 14.3 menit.

Untuk kecepatan kendaraan, sebelum uji coba dilakukan, rata-rata kecepatan kendaraan yang mampu melintas yaitu 24,16 km/jam, saat dilakukan uji coba selama 28,9 km/jam. Sedangkam kecepatan kendaraan saat dilakukan sistem genap ganjil yaitu 29,5 km/jam.

Terhadap peningkatan jumlah penumpang bus transjakarta, ada tiga koridor yang langsung bersinggungan dengan sistem ini, yaitu koridor 1, 6, dan 9.

Untuk koridor 1, jumlah penumpang sebelum diberlakukannya sistem ini sebanyak 53.471 penumpang per hari, saat uji coba bertambah menjadi 70.850 per hari. Sedangkan saat pelaksaan naik menjadi 74.358 penumpang per hari.

Pada koridor 6, terjadi peningkatan dari 22.517 penumpang per hari menjadi 34.522 penumpang per hari saat pelaksaan aturan genap ganjil.

Sedangkan pada koridor 9, peningkatan penumpang dari 32.302 penumpang sebelum dilaksanakannya sistem genap ganjil menjadi 47.944 saat pelaksanaan sistem tersebut.

"Kenaikannya sangat signifikan," ujar Andri.

Kompas TV Hari Pertama Ganjil Genap, 348 Mobil Ditilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com