JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di Jakarta dinilai perlu digalakan kembali menyusul terjadinya kasus perampokan dengan kekerasan yang terjadi di Pulomas, Jakarta Timur, yang menewaskan enam orang pada awal pekan ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan, penggalakan siskamling bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat agar turut berpartisipasi menjaga keamanan lingkungannya masing-masing.
"Masyarakat jangan mengandalkan hanya kepada Polda. Keamanan persepsinya jadikan kebutuhan makan sehari-hari," kata Sumarsono usai berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (30/12/2016).
Dalam kasus perampokan di Pulomas, perampok memasuki rumah korbannya tanpa adanya tetangga sekitar yang mengetahui. Menurut Sumarsono, situasi tersebut seharusnya tak terjadi jika Forum Kewasdaan Dini Masyarakat (FKDM) setempat berjalan.
"FKDM sudah kami latih secara khusus untuk memberikan deteksi dini. Kasus seperti di Pulomas bisa dideteksi dan dicegah kalau masyarakat tanggap," kata Sumarsono.
Ia menilai ada dua hal yang perlu dilakukan dalam upaya menggalakan kembali siskamling, yakni mekanisme pelaporan yang mudah, seperti ke call center, dan penyediaan fasilitas yang bisa membuat warga mau berpartisipasi.
Untuk yang kedua ini ia mencontohkan pemasangan fasilitas jaringan internet di poskamling.
"Jadi dikasih akses wifi, ada aktivitas yang merangsang. Semua lapisan masyarakat bisa bersama-sama dalam posko," kata Sumarsono.