Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Anies: Timses Ahok Jangan Komentari Proses Peradilan

Kompas.com - 06/01/2017, 09:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengkritik tim sukses cagub-cawagub nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Melalui sekretarisnya, Syarif, timses Anies-Sandi menilai, anggota timses Ahok seharusnya tidak beropini mengenai pengadilan kasus dugaan penodaan agama yang kini didakwakan terhadap Ahok.

Sebab, kata Syarif, hal itu sama saja dengan mencampuri proses peradilan.

"Ini (Pilkada DKI dan sidang) kan dua proses yang berbeda. Jadi jangan dikait-kaitkan. Biarkan prosesnya berjalan," kata Syarif di posko pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).

(Baca juga: KPU DKI Imbau Timses Atur Jumlah Pendukung yang Hadiri Debat Cagub)

Syarif mencontohkan pernyataan sekretaris timses Ahok-Djarot, Tubagus Hasan Syadzily alias Ace yang dalam sebuah pemberitaan menyebut adanya konspirasi di balik kasus Ahok.

"Ngomong apaan sih tuh Ace? Ora jelas. Harusnya yang boleh komentar soal peradilan itu kuasa hukum Ahok berdasarkan fakta persidangan yang dilihatnya," ujar Syarif.

Menurut Syarif, adanya sekelompok massa pengunjuk rasa saat persidangan tak serta merta berarti bisa mengkait-kaitkan kasus Ahok dengan pilkada.

"Biarkan sidang berjalan dengan undang-undang persidangan, unjuk rasa pakai undang-undang unjuk rasa. Polisi kan enggak bisa juga ngelarang orang unjuk rasa. Nanti salah lagi," ucap politikus Partai Gerindra ini.

(Baca juga: Anies: Persiapan Debat Bukan kayak Persiapan Ujian)

Kompas TV Anies Kunjungi Warga Koja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com