Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL di Terminal Kampung Rambutan Kompak Kerja Bakti Setiap Jumat

Kompas.com - 06/01/2017, 11:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Hal tidak biasa dilakukan pengelola Terminal Kampung Rambutan, khususnya di sektor Terminal Dalam Kota. Ratusan pedagang diajak melakukan kerja bakti rutin setiap Jumat pagi.

Pada Jumat (6/1/2017) pagi ini, pedagang dengan antusias membersihkan area terminal, bersama jajaran petugas terminal maupun "pasukan oranye" dari Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Setelah apel bersama pada pukul 07.00, pedagang membagi tugas menuju sejumlah titik.

Mereka dengan bersemangat menyapu dan memunguti sampah sekecil apa pun untuk menciptakan kawasan terminal yang bersih.

Kepala Terminal Dalam Kota Kampung Rambutan Thofik Winanto, mengaku tidak menyangka ide kerja bakti yang ia lontarkan saat mulai menjabat sebagai kater di sana pada September 2016 ini disambut baik para pedagang.

"Saat melakukan pendataan terhadap 150 pedagang di area Terminal Dalam, kami sama-sama bicarakan kerja bakti ini. Selain meningkatkan kesadaran pedagang mengenai kebersihan kawasan, juga sebagai ajang silaturahim biar makin akrab," katanya kepada Warta Kota.

(Baca juga: PKL dan Parkir Liar Kembali Bikin Lalu Lintas Kawasan Asemka Semrawut )

Jika ditambahkan dengan pedagang di area Terminal Antar-Kota Kampung Rambutan, lanjut Thofik, seluruhnya ada sekitar 700 pedagang yang ikut dalam kerja bakti di kawasan terminal itu.

Uniknya, terjadi kesepakatan antar-pedagang sendiri, yakni pedagang yang tidak mengikuti kerja bakti setiap Jumat pagi, akan dikenai sanksi. Hal ini, kata Thofik, lebih untuk menjaga kekompakan.

"Ada absensinya. Jadi siapa-siapa saja yang tidak ikut, ketahuan. Bagi yang sakit atau pulang kampung, izinnya juga harus jelas ke koordinator pedagangnya. Kalau sampai bolos tanpa alasan jelas, sanksinya yang tidak ikut dihukum membersihkan bagian terminal sendirian," paparnya.

Sejak adanya kerja bakti seperti ini, kata Thorik, kesadaran pedagang menjaga kebersihan jauh meningkat.

"Bahkan kalau di hari biasa mereka lihat ada penumpang buang sampah sembarangan, mereka akan tegur. Mungkin karena mereka merasa yang membersihkan. Ini bagus sekali demi terciptanya ketertiban dan kebersihan lingkungan terminal," ujar Thofik.

(Baca juga: Ikut Program Retribusi Autodebet, PKL Balimester Buka Rekening Bank DKI )

Irma (43), pedagang minuman, justru senang dengan adanya kewajiban kerja bakti itu.

"Dulunya terminal kotor, banyak sampah. Sekarang beda jauh, sudah makin bersih karena kita jaga bersama-sama. Bagaimana pun di sini tempat cari makan saya dan teman-teman pedagang lain," kata dia.

Pada setiap kerja bakti, satu pedagang membayar iuran Rp 5.000 yang dikoordinasikan sejumlah pedagang di sana.

"Uangnya buat beli snack, makanan. Jadi tiap Jumat snack-nya berbeda-beda. Jadi tiap selesai kerja bakti, kita semua kumpul makan snack bareng," kata dia.

Feryanto Hadi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com