Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sindir Gaya Bicara Ahok

Kompas.com - 06/01/2017, 14:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menilai karakter merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari seorang pemimpin. Dalam hal ini, dia menilai seorang pemimpin sudah semestinya memiliki karakter yang baik, memberikan contoh, dan menjaga persatuan.

Hal inilah yang dinilainya tidak dimiliki calon gubernur nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama. Menurut Sandiaga, pernyataan Ahok justru sering memicu perpecahan.

Meski begitu, Sandiaga tak memberikan contoh yang membuatnya menilai ucapan Ahok berpotensi menimbulkan perpecahan.

"Dalam ucapan-ucapannya kami lihat beliau selalu memecah belah. Mestinya sudah mulai tenang, sudah mulai guyub, timbul lagi ucapan-ucapan yang memecah belah," kata Sandi usai berkampanye di Jalan Lontar, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).

(Baca: Menang atau Kalah pada Pilkada DKI, Sandiaga Janji Tetap Bangun Stadion untuk Persija)

Pernyataan Sandiaga dilontarkan menanggapi Ahok yang meyakini dirinya akan diserang dari sisi karakter saat debat cagub-cawagub pertama yang digelar pada 13 Januari 2017.

Menurut Sandiaga, sisi karakter seorang calon pemimpin layak ditanyakan saat debat.

"Yang menjembatani itu karakter, bukan policy, bukan kebijakan," ujar Sandiaga.

Ahok sebelumnya mengatakan bahwa dirinya yakin akan diserang mengenai karakter saat debat nanti.

Karena ia mengaku pernah mengalami hal tersebut saat mengikuti debat yang diselenggarakan oleh stasiun televisi.

KPU DKI Jakarta menjadwalkan debat bagi pasangan calon gubernur-wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 13 dan 27 Januari, serta 10 Februari.

Debat disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi nasional. Rencananya, debat perdana akan diselenggarakan di Hotel Borobudur.

Kompas TV Sandiaga Uno Soroti Gizi Untuk Anak dan Warga Lansia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com