Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2017, 11:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedri Kasman, Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, menjadi salah satu saksi dalam lanjutan sidang kasus dugaan penodaan agama, di Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017).

"Saya Pedri Kasman, pelapor dari Angkatan Muda Muhammaddiyah," ujar Pedri kepada wartawan di depan Gedung Kementan, Selasa pagi.

Pedri mengaku telah menyiapkan sejumlah bukti yang mendukung dugaan penodaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Salah satu bukti yang ia bawa adalah sekeping video compact disc (VCD).

"Alat bukti seperti yang tercantum dalam BAP ada VCD, ya, yang berisi video lengkap. Tidak ada editan sesuai yang dianalisis Puslabfor Mabes Polri (berisi pidato) saudara terdakwa Ahok. Tentu dari YouTube," ujar Pedri.

Pada sidang kali ini, Pedri akan memberikan kesaksian sesuai undangan jaksa penuntut umum (JPU). Isi kesaksiannya, kata dia, sesuai dengan apa yang sudah tercantum dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Kami tentu akan memperkuat sesuai data dan fakta yang ada pada kami. Intinya kami akan menyampaikan kesaksian fokus di perkara ini, dugaan penodaan agama Pasal 156 a KUHP," katanya.

"Pertama, kami akan sampaikan kenapa kami melapor, apa yang membuat kami tersinggung dengan ucapan Saudara Ahok, dan alat bukti apa yang bisa kami sampaikan, termasuk saksi ahli yang kami usulkan, dan tentunya ada permintaan-permintaan lain terkait perkara ini," beber Pedri tanpa merinci permintaan lain yang ia maksud. (Gopis Simatupang)

Kompas TV Satu Saksi Sidang Ahok Adalah Pendukung AHY-Sylvi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

KPU DKI Buka Pendaftaran Cagub Independen Mulai 5 Mei 2024, Syaratnya KTP Warga Pendukung

Megapolitan
Polisi dan Warga Ciduk 15 Remaja di Depok yang Hendak Tawuran

Polisi dan Warga Ciduk 15 Remaja di Depok yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com