JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, mengatakan terjadi kejanggalan dalam penerimaan pekerja harian lepas (PHL). Kejanggalan itu kerap terjadi di kelurahan.
"Jadi kejanggalan penerimaan PHL terjadi di semua kelurahan. Saya lihat sebagian besar itu mereka mengadu ke sini berharap dapat pekerjaan," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Pada Rabu kemarin, sejumlah PHL atau dikenal dengan sebutan pasukan oranye dari Kecamatan Jatinegara mendatangi Sumarsono di Balai Kota Jakarta. Mereka mengeluhkan pemberhentian secara mendadak, padahal mereka sudah bekerja lama.
Saat mereka diberhentikan, ada penerimaan 200 PHL baru.
"Kemarin ada PHL yang sudah 17 tahun kerja di (PHL) kebersihan kemudian enggak bisa diteruskan, karena dianggap tidak lulus tes. Jadi yang rekrut sekretaris kelurahan ternyata, yang wawancara," kata Sumarsono.
Dia mencurigai adanya indikasi sogok-menyogok dalam rekrutmen PHL. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu mencontohkan adanya jual beli jabatan di pemerintah Klaten. Budaya jual beli jabatan atau sogok-menyogok itulah yang harus diberantas.
Jika permainan itu terbukti, Sumarsono berjanji akan memberhentikan oknum pejabat tersebut.
"Makanya saya lagi cari informasi valid mengenai hal itu, karena ini kan masih indikasi-indikasi, katanya-katanya. Kalau dari awal sudah tidak fair, apalagi dalam pelaksanaannya lebih tidak fair," kata Sumarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.