Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Sebut Pembunuhan Murniati di Cipayung karena Berebut Warisan

Kompas.com - 13/01/2017, 12:59 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menduga pembunuhan Murniati karena didasarkan oleh perebutan harta warisan. Sebab, AR, kakak kandung dari korban yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, ingin menguasai rumah yang ditempati Murniati di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

"Kakaknya ini ingin menguasai rumah itu," ujar Iriawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).

Iriawan menjelaskan, rumah tersebut merupakan milik ayahanda Murniati yang sudah meninggal dunia. Ibunda Murniati pun kini telah menikah lagi.

"Pernah disampaikan bahwa adiknya ini supaya tinggal dengan ibunya dan ayah tirinya, cuma korban tidak mau. Kemudian ada niat menguasai rumah sehingga terjadilah pembunuhan terhadap adik kandungnya," ucap dia.

Iriawan menambahkan, sebelum pembunuhan itu terjadi, Murniati dan AR kerap cekcok. Sebab, AR meminta Murniati untuk tinggal bersama ibu dan ayah tirinya.

"Ada pertengkaran supaya adiknya keluar rumah, si adiknya tidak mau, kemudian terjadilah pembunuhan tersebut," kata Iriawan. (Baca: Polisi Duga Pembunuhan Mahasiswi oleh Kakaknya Bermotif Warisan)

Sebelumnya, Murniati ditemukan tewas dengan luka lebam di pelipis kirinya di kamar rumahnya di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017) dini hari. Murniati menjadi korban pembunuhan.

Ternyata belakangan pelakunya diketahui merupakan RA, kakak kandung korban. Keterlibatan RA terlacak dari hilangnya kunci kamar Murniati. Selain Murniati, hanya ibu Muniarti yang memegang kunci itu. Namun, kunci itu sempat hilang setelah RA datang ke rumah ibu Murniati.

RA sempat diperiksa sebagai saksi. Polisi kemudian menangkap RA, dan menyatakan dia sebagai pelaku kasus tersebut. (Baca: Kakak Kandung yang Bunuh Murniati Tidak Menangis Saat Datangi TKP)

Kompas TV Warisan Diduga Motif Pembunuhan Mahasiwi UMJ?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com