Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Kandung yang Bunuh Murniati Tidak Menangis Saat Datangi TKP

Kompas.com - 13/01/2017, 11:11 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — RA (24), pembunuh adik kandungnya yang bernama Murniati (22), seolah tidak melakukan kesalahan setelah menghabisi sang adik. Pasalnya, saat kejadian, RA muncul di sekitar tempat tinggal korban dan bersikap biasa.

Seorang tetangga dekat korban, sebut saja W, mengatakan, saat RA datang sewaktu kematian Murni diketahui, RA bertingkah seperti tak menyangka dengan kematian sang adik.

"Jam berapa kejadiannya, Mbak?" kata W, menirukan pertanyaan RA kepadanya.

Hal tersebut disampaikan W saat ditemui Kompas.com di dekat tempat kejadian perkara di RT 03 RW 03 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (13/1/2017).

Bahkan, ibu kandung korban juga sampai meminta maaf kepada RA karena pada hari kejadian tidak bersama Murni. Biasanya, ibu korban suka datang menemui anaknya di rumah.

Sang ibu sudah tidak tinggal lagi di rumah itu, tetapi tinggal bersama suami ketiganya yang tinggal tak jauh dari tempat kejadian. Namun, ibu korban sering datang untuk membantu mengurus kehidupan anaknya, seperti memasak makanan untuk Murni.

"Ibunya itu sampai minta maaf sama RA, 'Maafin ibu, ibu tinggalin Murni sendiri'. Sampai minta maaf gitu ibunya," ujar W. (Baca: Polisi Duga Pembunuhan Mahasiswi oleh Kakaknya Bermotif Warisan)

W mengatakan, RA tidak terlihat menangis. Sejumlah tetangga mengira, karena RA anak laki-laki, bisa menahan kesedihan dengan kepergian Murni. RA juga sempat menyalami tamu yang datang melayat.

"Makanya kita enggak menyangka. Kalau tahu, kita sudah tahan dia (RA)," celetuk W.

Sebelumnya, Murniati ditemukan tewas dengan luka lebam di pelipis kirinya di kamar rumahnya di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (10/1/2017) dini hari. Murniati menjadi korban pembunuhan.

Ternyata belakangan pelakunya diketahui merupakan RA, kakak kandung korban. Keterlibatan RA terlacak dari hilangnya kunci kamar Murniati. Selain Murniati, hanya ibu Murniati yang memegang kunci itu. (Baca: Tetangga Kaget Kakak Kandung yang Bunuh Murniati di Cipayung)

Namun, kunci itu sempat hilang setelah RA datang ke rumah ibu Murniati. RA sempat diperiksa sebagai saksi. Polisi kemudian menangkap RA, dan menyatakan dia sebagai pelaku kasus tersebut. Namun, hingga kini polisi masih belum mengungkap motif pembunuhan tersebut.

Kompas TV Polisi Olah TKP Ulang Pembunuhan Mahasiswi UMJ
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provakator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com