Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Mengaku "Geli" Disindir Ahok soal Rumah Apung

Kompas.com - 15/01/2017, 15:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono tak mau ambil pusing soal sindiran dari rivalnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal "rumah apung".

Menurut Agus, Ahok tak mengerti apa konteks yang sedang ia bicarakan pada saat itu.

"Tapi biasa dalam politik ada bagian yang dipenggal-penggal dicoba dibikin kesan yang lucu atau aneh begitu. Biasa, saya enggak ada masalah, saya hanya tersenyum saja, tapi geli juga dengan upaya-upaya seperti itu," ujar Agus di Jakarta Selatan, Minggu (15/1/2017).

Agus menegaskan, rumah apung bukan merupakan program yang akan digagasnya. Saat itu, Agus hanya memberikan contoh penataan kota tanpa menggusur, tetapi itu bukan programnya.

"Saya mengatakan itu sebagai ilustrasi konsep. Jadi jika ada orang yang tidak tahu konsep rumah apung, ya salahkan mereka sendiri. Itu sudah banyak dilakukan di negara-negara lain," kata Agus.

Meski sering disindir soal rumah apung, Agus mengaku hal itu sama sekali tidak mengganggu pikirannya.

Ia tetap yakin program-program yang dia tawarkan bersama Sylviana Murni akan sangat baik untuk warga Jakarta.

"Saya tetap yakin dengan program-program unggulan yang saya tawarkan dan khususnya dalam rangka mengatasi kekumuhan. Menata tanpa harus menggusur," ucap dia.

Dalam debat kemarin, Ahok merasa heran mengenai bagaimana caranya mengatasi permasalahan banjir jika tidak merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai.

Ahok pun menyindir Agus dan Sylviana Murni, yang mengatakan tidak akan menggusur permukiman warga. Malahan, kata Ahok, Agus ingin membuat permukiman warga terapung.

"Bu Sylvi saya suka bingung waktu datang ke Krukut pada Januari dia bilang, warga harus cerdas, kita menata, sementara pasangan calon gubernur bilang kita tidak menggusur, kita ingin membuat rumahnya terapung," tutur Ahok, Jumat malam.

Ahok meminta agar pasangan calon gubernur yang bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta ini agar bisa mencerdaskan para warga. Dia meminta warga jangan dibohongi hanya karena ingin dipilih.

Kompas TV Ahok: Namanya Juga Pengen Jadi Gubernur, Kita Maklum Lah (Debat Pilkada DKI Jakarta â?? Bag 4)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com