Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“'Lapo' Itu Masa Kecil Kami…”

Kompas.com - 18/01/2017, 06:54 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –
Setelah santer di media sosial, kabar tutupnya lapo—rumah makan yang menyajikan makanan khas Batak—di Jalan Lapangan Tembak Senayan, sampai juga ke telinga pelanggan.

“Baru tahu satu-dua hari ini. Duh, Lapo itu masa kecil kami,” ujar seorang pelanggan, Tohom Tumpal Marison Pardede (45), disertai tawa saat ditemui Kompas.com, Selasa (17/1/2016).

Marison "memutar waktu". Saat pertama kali mengenal rumah makan tersebut, ia masih remaja. 

“Dulu suka diajak bapak (orangtua) waktu (lapo) masih berlokasi di Jalan Asia Afrika,” ujar dia.

Keluarganya, lanjut Marison, memang menyukai makanan khas tanah kelahirannya itu. 

(Baca juga: Penutupan "Lapo" Senayan Seolah Mengulang Peristiwa 24 Tahun Lalu...)

Selain rutin datang, dia bersama keluarga biasa datang pada momen-momen tertentu, misalnya saat ada anggota keluarga yang berulang tahun.

Sayangnya, waktu itu lokasi rumah makan sempat pindah. Keluarga Marison sempat coba mencarinya kembali.

“Dapat kabar katanya pindahnya ke Lapangan Tembak, ya sudah kami datangi soalnya bukan pindah jauh,” tutur dia.

Di lokasi baru, menurut Marison, tempatnya lebih nyaman meskipun sederhana. Bangku dan meja tertata rapi, tetapi tak kehilangan kesan konvensional. Di tiap sudut, ada kipas angin yang membuat udara tak terlalu pengap.

“Pertama datang, bingung lapo mana yang langganan saya dulu haha,” ujar dia.

Di kawasan Lapangan Tembak itu memang ada tiga lapo. Tempat favorit Marison adalah yang berlokasi di bagian belakang.

Waktu berlalu, sampai akhirnya Marison berkeluarga. Tak terasa, kebiasaan menyantap makanan khas Batak dalam momen tertentu terbawa hingga sekarang.

“Masih seperti dulu, kalau ada acara seperti ulang tahun, saya pasti ajak keluarga ke sini. Bahkan teman-teman juga saya ajak,” kata dia.

Kalau sudah urusan lapo, kata Marison, tak akan ada yang menolak. “Ibaratnya kalau pun kenyang, pasti kami habiskan. Tadi saja, kami sudah makan camilan dari kantor. Eh sampai sini, selera makan ada lagi,” ujar dia yang datang bersama teman kantor.

Begitulah, kedekatan batiniah yang dirasakan Marison. Menurut dia, tempat tersebut bukan hanya rumah makan untuk mengisi perut lalu pulang. Sama pemiliknya saja ia sudah akrab saking rutinnya datang ke sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com