Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Pelapor Ini Keberatan Saat Kuasa Hukum Ahok Permasalahkan Izin Atasan

Kompas.com - 24/01/2017, 13:46 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi kasus penodaan agama, Muhammad Asroi Saputra (36) terlihat keberatan saat tim kuasa hukum terdakwa Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mempermasalahkan izin atasan kepadanya.

Hal itu terjadi saat digelar lanjutan sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Asroi merupakan pelapor asal Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Ia menyampaikan laporannya di Polres Padang Sidempuan pada 21 Oktober 2016 saat berlangsungnya aksi unjuk rasa warga di Padang Sidempuan menyingkapi kasus Ahok.

Tanggal dan hari pelaporan Asroi inilah yang dipermasalahkan oleh kuasa hukum Ahok. Mereka mempertanyakan apakah Asroi meminta izin atasannya saat menyampaikan laporan dan mengikuti aksi unjuk rasa yang jatuh pada hari Jumat.

Asroi diketahui merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Kantor Urusan Agama, Padang Sidempuan Utara, Kota Padang Sidempuan.

"Karena saudara PNS, ketika saudara melapor ada minta izin dulu ke atasan. Karena itu kan hari kerja," kata salah satu anggota kuasa hukum Asroi, Sirra Prayuna.

Menjawab pertanyaan itu, Asroi mengaku sudah memberitahukan ke atasannya, dalam hal ini Kepala KUA Padang Sidempuan Utara yang disebut Asroi bernama Riswan.

"By phone aja," kata Asroi.

Namun, setelah jawaban itu, beberapa kali tim kuasa hukum Ahok masih menanyakan hal serupa. Sampai akhinya Asroi melontarkan pernyataan dengan nada terlihat kesal.

"Saya tidak minta izin, tapi dia tahu," kata dia.

Dalam sidang tersebut, tim kuasa hukum Ahok sempat ingin meminta nomor telepon Riswan. Namun, ia enggan memberikannya dengan alasan privasi. Ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarto sempat ikut mengomentari hal tersebut.

"Nanti kirim aja tim kuasa hukum ke sana (Padang Sidempuan) buat nemuin Pak Riswan," ujar Dwiarso.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Keenam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com