Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pungli di TPU Utan Kayu Terjadi karena Pengamanan yang Kurang

Kompas.com - 27/01/2017, 14:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus pungutan liar (pungli) di tempat pemakaman umum (TPU) kembali muncul. Persoalan ini terjadi karena pengamanan di TPU yang kurang sehingga calo mudah masuk menyusup dan melakukan pungli.

"Permasalahan ini munculnya terus terang saja (karena) pengamanan dari kita sendiri kurang ya sehingga calo masyarakat-masyarakat itu berkeliaran ya masuk ke dalam," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/1/2017).

Untuk mengatasi kekurangan pengamanan ini, Djafar mengatakan, sebanyak 120 personel pengamanan dari dinas melakukan apel di TPU Utan Kayu, termasuk kepala-kepala TPU se-Jakarta Timur.

"Ini untuk mengantisipasi bahwa kita harus bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga masyarakat yang akan mengurus pemakaman," ujar Djafar.

Apel semacam ini rencananya akan digelar secara bergantian di semua TPU yang ada di Jakarta dalam setiap satu minggu sekali. Tujuannya ialah memberi efek agar calo tidak lagi berani mendatangi TPU. Khusus di TPU Utan Kayu, akan ditempatkan 15 personel pengamanan dalam (pamdal) selama seminggu ke depan.

Petugas pamdal ini akan diminta berjaga di depan pintu gerbang masuk TPU tersebut sehingga warga yang hendak mengurus makam dan yang berziarah disambut oleh petugas resmi, bukan malah calo.

Dengan adanya petugas resmi, hal ini diharapkan memberikan kenyamanan bagi pengunjung makam.

"Mereka itu nanti bertugas ketika di gerbang itu ada masyarakat yang mau memohon pemakaman atau ingin ziarah dan lain-lain supaya mereka (pamdal) tuh menyambut gitu. Jadi, jangan yang nyambut itu calo, tetapi pamdal-pamdal," ujar Djafar.

Soal calo yang kerap berasal dari warga sekitar TPU, Djafar mengatakan, hal tersebut hanya dilakukan segelintir oknum warga setempat saja. Djafar menilai, sebenarnya tidak masalah jika ada warga setempat mencari nafkah, misalnya sebagai perawat makam atau pembaca doa.

Menurut dia, yang jadi masalah jika berbuat pungli atau pemerasan. (Baca: Diduga Ada Pungli yang Dilakukan Calo di TPU Utan Kayu )

"Permasalahannya ini kalau sudah melakukan pemerasan, pengancaman, (oleh calo), dan itu hanya orang tertentu," ujar Djafar.

Sebelumnya, setelah kasus makam fiktif mereda, muncul kasus dugaan pungli. Kali ini kejadiannya di TPU Utan Kayu, Pulogadung, Jakarta Timur. Korbannya disebut-sebut dimintai uang Rp 4.500.000. Pelakunya diduga adalah warga setempat yang menjadi calo di pemakaman tersebut berinisial S.

Kompas TV 48 Oknum PNS Dimutasi Terkait Makam Fiktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com