Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Sebut Waktu 2 Menit Tak Cukup untuk Jelaskan Membangun Tanpa Menggusur

Kompas.com - 28/01/2017, 18:53 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan tidak mempunyai cukup waktu untuk menjelaskan program membangun tanpa menggusur saat debat cagub dan cawagub, Jumat (27/1/2017) malam.

"Tentu dalam 2 menit tidak bisa banyak yang dijelaskan. Saya menjelaskan secara prinsip ya, tidak mungkin dalam 2 menit menjelaskan secara teknis," ujar Agus di kawasan Jakarta Timur, Sabtu (28/1/2017).

Agus menilai, debat merupakan tempat untuk pasangan calon untuk memaparkan visi dan misinya. Bukan untuk menjelaskan teknis dari program-programnya.

Putra sulung mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono itu menuturkan, akan menjelaskan secara rinci mengenai program membangun tanpa menggusur jika dirinya terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

"Kita punya 5 tahun untuk bisa menjelaskan itu. Kalau diberi kesempatan memimpin, 5 tahun itulah waktu untuk menjelaskan kepada publik," ucap dia.

Pasangan dari cawagub Sylviana Murni itu mengatakan dalam debat kemarin, dia ingin menjelaskan kepada warga bahwa program mereka adalah menata kota Jakarta tanpa menggusur warganya.

"Agus-Sylvi ingin menata Jakarta, membangun Jakarta lebih baik lagi, menjadi cantik, menjadi bersih, tertata, tetapi dengan tidak menggusur warganya," kata Agus.

Baca juga: Jawaban Agus Saat Ditanya Djarot soal Cara Membangun Tanpa Menggusur

Pada debat semalam, calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, bertanya kepada calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono soal program membangun tanpa menggusur di bantaran sungai di Jakarta.

“Bagaimana membangun tanpa memindahkan bangunan itu sehingga rakyat bisa mendapatkan hunian?” kata Djarot kepada Agus. "Intinya kami tak sanggup lakukan itu,” sela Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com