Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli dari MUI: Video Versi Mana Pun Enggak Ada Bedanya

Kompas.com - 07/02/2017, 18:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hamdan Rasyad ikut membahas sikap keagamaan MUI terhadap pidato gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang mengutip Al Quran.

"Saya tidak terjun di Pulau Seribu, saya sebagai saksi ahli yang mengkaji dari Al-Quran dan As-Sunah," ujar Hamdan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Selasa (7/2/2017) seusai menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan penodaan agama dengan Ahok sebagai tersangka.

(Baca juga: Diragukan Independensinya oleh Pengacara Ahok, Ini Kata Anggota Komisi Fatwa MUI )

Hamdan menjadi saksi ahli yang dihadirkan tim jaksa penuntut umum dalam sidang tersebut.

Kepada wartawan, Hamdan mengatakan bahwa ia pernah menonton video pidato Ahok di Kepulauan Seribu.

Namun, dia tidak terlalu memerhatikan durasi video yang dia tonton. Dalam sidang, Hamdan juga ditanya tentang sumber video yang dia tonton, apakah dari Facebook atau sumber lain.

Atas pertanyaan ini, ia menjawab video sumber mana pun tidak ada bedanya. Sebab, kata dia, Ahok sudah mengaku melakukan penodaan agama.

"Versi mana pun enggak ada bedanya, sudah ngaku dia. Apa bedanya sih? Kan sudah ngaku dia bahwa itu omongan dia bahwa dia menistakan agama," ujar Hamdan.

(Baca juga: Usai Bersaksi, Anggota Komisi Fatwa MUI Beri "Tausiyah" di Sidang Ahok)

Ia juga mengatakan, penggunaan kata "pakai" dalam pidato Ahok tidak mengubah makna. Sebab, menurut dia, Ahok telah menempatkan Al Maidah sebagai alat kebohongan.

"Jangan dibohongi pakai Al Maidah 51. Al Quran kok alat kebohongan? Bagaimana? Kan firman Allah," ujar Hamdan.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Ke-8 Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com