Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Terjadi Gangguan Teknis pada Mikrofon Saat Debat Pilkada DKI

Kompas.com - 11/02/2017, 07:22 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menggelar tiga kali debat Pilkada DKI Jakarta 2017. Debat tersebut diselenggarakan pada 13 Januari, 27 Januari, dan 10 Februari.

Dalam tiga kali penyelenggaraan debat, setidaknya tercatat dua kali terjadi gangguan teknis pada saat debat. Pertama saat debat kedua pada 27 Januari 2017. Ketika itu, mikrofon yang terpasang di kepala calon gubernur nomor pemilihan satu DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono sempat mati saat akan mengajukan pertanyaan kepada pasangan calon nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.

Saat mengajukan pertanyaan, suara Agus terdengar samar. Agus kemudian mengetuk-ngetuk mikrofonnya sambil memanggil panitia dengan menggunakan telunjuknya.

Pendukung pasangan Agus-Sylviana Murni sempat bersorak saat mikrofon Agus tidak menyala.

"Tolong audio. Waktu tidak akan dikurangi. Waktu mundur baru dikurangi setiap calon bicara," kata moderator debat Tina Talisa ketika itu.

Beberapa saat kemudian, seorang panitia datang ke atas panggung dan memberi sebuah mikrofon kepada Agus. Setelah itu, barulah Agus menanyakan pertanyaan kepada Ahok-Djarot.

Atas kejadian tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo, meminta KPU DKI Jakarta mengantisipasi terjadinya gangguan teknis pada debat terakhir. Roy menilai gangguan teknis tak bisa disepelekan karena bisa memecah konsentrasi kandidat.

"Saya minta ke Pak Sumarno (Ketua KPU DKI), mudah-mudahan tidak ada gangguan teknis lagi seperti waktu itu mikrofon Mas Agus ada feedback," kata Roy, Jumat kemarin.

Namun gangguan teknis pada mikrofon kembali terjadi dalam debat final atau terakhir pada Jumat malam. Saat cagub nomor pemilihan tiga Anies Baswedan hendak menjawab pertanyaan  Djarot Saiful Hidayat suara Anies tidak terdengar jelas oleh masyarakat yang menonton melalui TV.

Suara dari mikrofonnya baru terdengar sekitar 18 detik terakhir Anies menyampaikan jawabannya dari 2 menit jatah waktu yang diberikan. Pada segmen debat berikutnya, Anies menyampaikan soal gangguan teknis dari mikrofon yang digunakannya itu.

"Kami menerima banyak sekali laporan bahwa jawaban kami tadi terdengar di ruangan ini, tapi tidak terdengar di televisi, di rumah-rumah di seluruh Indonesia. Kami berharap ini bisa diluruskan karena jawaban tadi penting sekali untuk dipahami oleh warga Jakarta yang berkepentingan atas kebijakan 5 tahun yang akan datang," ucap Anies.

Pada segmen terakhir debat, moderator Alfito Deannova Gintings menyampaikan adanya gangguan teknis tersebut. Karena itu, Anies kembali diberi kesempatan untuk menjelaskan gagasannya yang sebelumnya tidak terdengar jelas itu.

"Karena itu, atas nama keadilan dan fairness, kami akan mengulangi. Pola pengulangannya adalah kami akan putar rekaman tayangan pertanyaan dari pasangan calon nomor dua dan kemudian akan dijawab secara live selama dua menit oleh pasangan calon nomor tiga," kata Alfito.

Rekaman saat Djarot menanyakan tentang pembelian rumah tanpa uang muka kembali diputarkan. Setelah itu, Anies menjawab pertanyaan tersebut.

Debat Pilkada DKI Jakarta digelar KPU DKI bekerja sama dengan stasiun televisi yang berbeda-beda dalam setiap kali penyelenggaraannya.

Komisioner KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos beberapa waktu lalu menyampaikan, semua keperluan on air diurus oleh TV penyelenggara yang bekerja sama dengan KPU DKI. Sementara KPU DKI bertanggung jawab terhadap urusan off air debat.

"Kami off air doang, kalau on air kami tidak bayar, gratis, Alhamdulillah. Off air jadi cuma tempat, konsumsi, kesiapan panitia, ID card-nya peserta semua. Itu aja yang kami bayar. Kami kan nyiapin rompi media host semuanya. Kemudian panelis, moderator, itu off air," kata Betty, Rabu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com