Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Dana Kampanye, Tim Ahok-Djarot Paling Banyak Sertakan Dokumen

Kompas.com - 12/02/2017, 20:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu (12/2/2017) sore menjadi batas terakhir pelaporan dana kampanye pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di Gedung KPU DKI Jakarta, Minggu, tim Agus-Sylvi yang diwakili oleh Bendahara Tim Pemenangan Gatot Suwondo beserta dua orang stafnya, tiba di Gedung KPU DKI di Jalan Paseban Raya, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.15 WIB. 

(Baca juga: Soal Sisa Dana Kampanye, Tim Ahok-Djarot Akan Berkonsultasi dengan KPU DK)

Sambil membawa sebuah map, mereka mengisi buku absen dan langsung menuju lantai empat, tempat pelaporan.

Setelah melaporkan ke KPU DKI, tim Agus-Sylvi menyatakan bahwa lampiran laporan datang terpisah.

Mereka menyertakan sekumpulan kertas dan berkas yang dijilid setebal kurang lebih 9 sentimeter tanpa map atau binder. "Ada 20 binder tadi," kata Gatot.

Setelah Agus-Sylvi, tim Ahok-Djarot datang sekitar pukul 17.30 dengan membawa tiga boks kontainer plastik dan satu dus berkas.

Siang harinya, mereka baru saja menggelar konferensi pers soal laporan dana kampanye di Rumah Borobudur.

"Sumbangan perorangan lebih dari 10.000 orang," kata Bendahara Tim Ahok-Djarot, Charles Honoris. Adapun paslon yang pertama melaporkan dana kampanye adalah Anies-Sandi.

Tim Anies-Sandi melaporkan dana kampanye mereka ke KPU DKI pada pukul 10.15 WIB. Mereka melampirkan dokumen paling sedikit 20 lembar yang disusun dalam binder.

Anggota Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan, paling lambat nanti malam, laporan dana kampanye ini diunggah ke situs resmi KPU DKI.

"Sama tadi semuanya bawa laporan dana kampanye itu, cuma jumlah penyumbangnya paling banyak paslon nomor dua makanya banyak," kata Dahliah.

(Baca juga: Soal Sisa Dana Kampanye, Tim Ahok-Djarot Akan Berkonsultasi dengan KPU DK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com