Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turunnya Permukaan Laut Bantu Kurangi Banjir di Jakarta

Kompas.com - 13/02/2017, 17:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hujan deras yang terus mengguyur Jakarta pada Sabtu (11/2/2017) hingga Minggu (12/2/2017) tak berimbas pada naiknya permukaan air laut di Teluk Jakarta. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menilai kondisi itu jadi salah satu penyebab tak adanya banjir dengan ketinggian berarti di sejumlah tempat di Jakarta, terutama yang berada di bantaran Kali Ciliwung.

Menurut Teguh, saat ini ketinggian permukan air laut di Teluk Jakarta lebih rendah dibanding ketinggian permukaan kali.

"Untungnya laut turun. Di Marina, di Pluit turun. (Ketinggian permukaan) laut 192 (sentimenter), di kali 193," kata Teguh, saat melakukan inspeksi ke kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (13/2/2017).

Teguh menuturkan, ketinggian permukaan air laut yang lebih rendah menyebabkan air kiriman dari hulu yang mengalir di Kali Ciliwung bisa cepat terbuang ke laut.

"Jadi yang disebut dengan bencana ketika intensitas hujan tinggi, Katulampa (bendungan di Bogor) siaga 1, kemudian laut tinggi, ya sudah. Tapi itu paling limpasan, enggak sampai terjadi banjir besar," ujar Teguh.

(Baca: Tak Sampai Semalam, Banjir Setinggi 10 Cm di Jalan Arus Surut)

Pada Senin pagi, permukaan air aliran Kali Ciliwung di Kampung Pulo tampak lebih lebih tinggi dibanding biasanya. Menurut Teguh, permukaan air naik sekitar dua meter.

Teguh mengatakan, naiknya permukaman air merupakan imbas dari naiknya status bendungan Katulampa.

Pada Minggu (12/2/2017) malam, status Bendungan Katulampa dinformasikan sempat naik menjadi siaga 3. Kondisi ini menyebabkan sempat terjadinya genangan di permukiman warga Kampung Pulo selama sekitar dua jam.

Setelah munculnya genangan, Dinas Sumber Daya Air langsung menyiagakan sejumlah mobil pompa air untuk menyedot genangan.

Pada Senin pagi, sejumlah mobil pompa masih tampak berada di pinggir jalan inspeksi Kali Ciliwung. Menurut Teguh, genangan yang sempat muncul di Kampung Pulo pada Minggu malam diakibatkan letak permukiman warga yang lebih rendah dari permukaan Kali Ciliwung.

Hal itulah yang disebut Teguh membuat air dari kali meluap ke selokan-selokan yang ada di permukiman warga. Untuk mencegah terjadinya lagi hal itu, Teguh menyebut pihaknya langsung menutup pintu-pintu air di Kampung Pulo.

Selama ini, pintu air menjadi tempat pembuangan air dari selokan ke kali. Menurut Teguh, pintu air baru akan dibuka kembali setelah ketinggian air di Kali Ciliwung menurun dan lebih rendah dari letak permukiman warga.

"Kami juga siagakan mesin pompa mobile di tiap-tiap pintu air," ujar Teguh.

Selain Kampung Pulo, kawasan lain yang juga sempat tergenang selama beberapa jam adalah permukiman warga di RT 8/RW 1, Jalan Arus, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur. Seperti di Kampung Pulo, kawasan ini juga berada tak jauh dari aliran Kali Ciliwung.

Kompas TV Banjir 1,5 Meter Rendam Kampung Arus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com