Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Dinsos Akan Dampingi Difabel dan Lansia untuk Mencoblos

Kompas.com - 15/02/2017, 07:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Dinas Sosial DKI Jakarta akan mendampingi penghuni panti untuk menggunakan hak pilih mereka pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 di tempat pemungutan suara (TPS) setempat.

Mereka yang diikutsertakan dalam pemilihan itu terdiri dari penyandang disabilitas ganda, disabilitas tubuh, disabilitas netra, hingga lanjut usia.

"Kami juga memastikan bahwa pegawai atau petugas kami tidak mengarahkan mereka ke salah satu pasangan calon. Kami punya komitmen untuk netral," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (14/2/2017).

Pendampingan dilakukan untuk mempermudah warga binaan mengikuti pilkada. Apabila tempat pemungutan suara jauh dari panti, Dinas Sosial DKI Jakarta akan menyediakan kendaraan.

Menurut data Dinas Sosial DKI Jakarta, ada 74 warga binaan penyandang disabilitas ganda di Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih yang punya hak memilih. Mereka difasilitasi kursi roda dan kendaraan untuk menggunakan hak pilihnya.

Penyandang disabilitas tubuh yang ada di Panti Sosial Bina Daksa Budi Bhakti terdata 45 orang punya hak pilih.

"Sebanyak 38 orang warga binaan disabilitas netra akan melakukan pemilihan. Mereka akan mendapat pendampingan menuju tempat pemungutan suara," kata Masrokhan.

Sementara untuk warga binaan eks wanita tuna susila yang berada di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia akan didampingi petugas dan disediakan kendaraan untuk mengikuti pemilihan. Ada 16 orang yang akan menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, ada 10 orang warga binaan eks narkoba dari Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah yang akan mengikuti pilkada DKI. Pihak panti akan memfasilitasi dengan kendaraan dan pendampingan petugas.

Untuk warga binaan dari panti anak yang sudah memenuhi persyaratan usia pemilih, mereka juga akan didampingi petugas menuju TPS.

"Sebanyak 21 orang dari Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 2 akan mengikuti pemilihan. Adapun di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3, ada 48 orang yang akan mengikuti pilkada DKI. Sedangkan di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 4 ada 15 orang yang akan melakukan pemilihan," kata Masrokhan.

Di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, ada 125 lansia yang akan menggunakan hak suaranya. Sementara di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, ada 32 orang yang akan mencoblos. Adapun di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3, ada 208 lansia yang akan menggunakan hak pilih.

"Namun di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4, karena mayoritas kakek-nenek dalam kondisi sakit, petugas KPPS akan mendatangi mereka. Total ada ada 39 orang warga binaan akan menggunakan hak pilihnya," kata Masrokhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com