JAKARTA, KOMPAS.com - Jari kelingking calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tampak berlumuran tinta ungu usai mencoblos di bilik suara dua di TPS 08, Kelurahan Kuningan Timur, RT 01/05, Jakarta Selatan, Rabu (15/2/2017).
Jari kelingking yang menjadi penanda bahwa Djarot telah melakukan pencoblosan itu bahkan meluber hingga ke sisi telapak tangan Djarot.
Seorang petugas dari Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) TPS 08 sempat mengarahkan tangan Djarot ke botol tinta. Sempat ada celetukan dari petugas agar penanda tersebut dibuat cukup dalam.
"Yang dalam ya, Pak," kata petugas.
Usai mencoblos, Djarot memperlihatkan tanda di jari kelingkingnya yang meluber. Sambil tersenyum, dia melontarkan candaan bahwa petugas itu gemas terhadap Djarot.
Namun, Djarot menilai hal itu juga diperlukan untuk menandakan bahwa si pemilih telah melakukan pencoblosan serta untuk menghindari kecurangan.
"Dimasukkan semua, emmm... mungking gemes ya sangkin legone (lega). Jadi enggak boleh sikit-sikit ya. Sebaiknya seperti ini ya, supaya nggak bisa dihapus sampai besok," ujar Djarot.
Sejumlah wartawan sempat menanyakan perihal siapa yang dicoblos Djarot saat di balik bilik suara.
"Gue dua, pasti dong. Nomor dua. Saya dengan Ibu (istrinya Happy Farida) dua. Pakai begini. Banteng," kata Djarot sambil menunjukan jari kelingkingnya.