Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilaporkan atas Dugaan Penggelapan, Ini Tanggapan Manajemen Go-Jek

Kompas.com - 17/02/2017, 18:56 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Manajemen PT Go-Jek mengaku sudah mendengar perihal pengemudinya, Rosikin, yang melaporkan manajeman ke kepolisian atas dugaan penggelapan, Jumat (17/2/2017).

Rosikin melapor ke polisi karena mengaku di-suspend secara sepihak oleh manajemen PT Go-Jek, dan uang yang mengendap di saldonya tak bisa dicairkan.

Manajemen PT Go-Jek menyatakan mereka memiliki standar operasional dan kode etik yang jelas terkait pelayanan para mitra pengemudi.

"Bila mitra driver ter-suspend atau diputus kemitraannya, ini berarti mereka terindikasi kuat melakukan tindakan kecurangan yang melanggar kontrak kemitraan," kata manajemen Go-Jek, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat petang.

Dalam keterangan tertulis tersebut juga dinyatakan suspend dilakukan untuk melindungi ratusan ribu pengemudi Go-Jek lainnya yang jujur. Selain pengemudi, suspend dilakukan untuk melindungi konsumen setia Go-Jek.

"Kami ingin memastikan adanya keadilan bagi mereka yang telah bekerja keras untuk kemajuan dan kesejahteraannya," tulis manajemen.

Manajemen PT Go-Jek tidak menjawab alasan penahanan saldo para pengemudi yang telah di-suspend.

(Baca: Pengemudi Go-Jek Laporkan Manajemen atas Dugaan Penggelapan)

Adapun pihak manajemen Go-Jek yang dilaporkan ke polisi adalah Direktur Keuangan PT Go-Jek Kevin Bryan Aluwi. Dia dilaporkan dengan Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dalam Jabatan.

Laporan tersebut diterima dengan nomor LP/843/II/2017/PMJ/Dit.Reskrimum.

Rosikin mengaku di-suspend secara sepihak oleh Go-Jek sejak 23 Januari 2017. Dia mengaku sudah menemui manajemen terkait pencairan saldonya sebanyak empat kali, namun jawaban selalu berkelit soal sistem. Uang Rosikin yang mengendap mencapai Rp 4.158.633.

"Dari sekitar bulan Agustus pas puasa udah ada beberapa teman-teman yang ke-suspend dan itu dibilang sistem, otomatis suspend dan itu tidak ada penjelasan, jadi mereka membuat aturan sendiri tanpa perundingan dengan driver," ujar Rosikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com