Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Rano-Embay Paparkan Dugaan Pelanggaran pada Pilkada Banten di Kota Tangerang

Kompas.com - 17/02/2017, 19:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Tim Pemenangan calon gubernur-wakil gubernur, Rano Karno-Embay Mulya, memaparkan sejumlah dugaan pelanggaran Pilkada Banten 2017 di Kota Tangerang.

Dugaan pelanggaran itu terjadi di 13 Kecamatan Kota Tangerang. Wakil Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan, Sirra Prayuna, mengatakan, bentuk pelanggaran Pilkada Banten di Kota Tangerang bersifat terstruktur, masif, dan sistematis.

Misalnya pelanggaran di Kedamatan Cibodas, terdapat pemilih dengan memakai surat keterangan palsu di hampir setiap tempat pemungutan suara (TPS). Kemudian terjadi kejanggalan dengan angka partisipasi pemilih dari 100 persen hingga 360 persen.

"Jadi kalau partisipasi politik pemilih di setiap TPS terjadi seperti ini, ini patut diduga bahwa ini bagian dari grand design untuk memenangkan paslon tertentu," kata Sirra di Posko Sobat Rano, Tangerang, Jumat (17/2/2017).

Kemudian di Kecamatan Tangerang juga terdapat kejanggalan partisipasi pemilih disabilitas yang mencapai 130 persen. Dia mengatakan mengetahui berapa jumlah disabilitas di Kota Tangerang. (Baca: "Mati-matian" Klaim Kemenangan di Pilkada Banten)

Oleh karena itu, peningkatan ini kemudian diindikasikan pengarahan memenangkan paslon tertentu. Kemudian terjadi pembongkaran secara ilegal kotak suara di 80 persen Kecamatan Tangerang tanpa didampingi saksi. Padahal, menurut aturan, perpindahan kotak suara ada mekanisme.

"Kami temukan hampir 80 persen pembongkaran kotak suara mengandung unsur sebuah kejahatan pemilu sangat luar biasa," kata dia.

Persoalan lain adalah di Kecamatan Karawaci terdapat pemilih tak mendapatkan surat C6 dan tak bisa memilih dengan menggunakan E-KTP. Sirra mengatakan ini masalah klasik.

"Biasanya kalau model seperti ini bisa ditransaksikan. Kami sudah temukan, dia kumpulkan C6 dan arahkan orang-orang tertentu untuk terbang ke TPS lain menggunakan C6 itu," kata dia.

Kompas TV 2 pasang calon Gubernur Banten, saling mengklaim menang dalam Pilkada Banten. Hingga saat ini perolehan suara yang sudah direkap KPUD, menunjukan pasangan Wahidin-Andika unggul tipis. Hasil penghitungan cepat oleh sejumlah lembaga survei dalam Pilkada Banten 2017, menunjukkan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yang bertarung, memiliki selisih suara tipis. Selisih tipis dalam hitung cepat ini, membuat kedua pasangan calon, sengit mempertahankan klaim kemenangan, hingga hasil real count dirilis KPUD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com