Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Koalisi Kekeluargaan Terbentuk di Putaran Kedua Pilkada DKI?

Kompas.com - 24/02/2017, 10:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dinamika pergerakan empat partai politik pengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta, yaitu Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN, tengah jadi sorotan.

Ada yang memprediksi koalisi kekeluargaan akan kembali terbentuk jelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Namun, ada juga yang terang-terangan menolak kembalinya koalisi kekeluargaan.

Salah satu yang meragukan kembalinya koalisi kekeluargaan adalah PKB. Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menyebut, koalisi kekeluargaan yang memuat tujuh partai politik di Jakarta itu sudah selesai setelah parpol di dalamnya pecah kongsi dan mengusung pasangan calon masing-masing.

"Koalisi kekeluargaan sudah ke laut. Sudah enggak ada koalisi kekeluargaan. Setelah PKB ke AHY, enggak ada itu namannya koalisi kekeluargaan. Partai sudah memutuskan internalnya masing-masing," kata Ilyas di kantornya, Kamis (23/2/2017).

Jika PKB menganggap tidak akan ada lagi koalisi kekeluargaan, beda dengan penilaian Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo. Dia berpandangan, besar kemungkinan koalisi kekeluargaan kembali terbentuk setelah Agus-Sylvi diperkirakan kalah pada putaran pertama Pilkada DKI.

"Tidak menutup kemungkinan koalisi kekeluargaan yang awal-awal kami gaungkan, bisa terjadi lagi di putaran kedua ini. Komunikasi sudah terjalin, baik dari PKB, PPP, PAN, Gerindra, Demokrat, PKS sudah terjalin," tutur Eko, Kamis malam.

Selain Eko, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik beberapa hari sebelumnya telah mengklaim empat parpol pengusung Agus-Sylvi akan mendukung paslon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, jika Pilkada DKI berlanjut ke putaran kedua.

Taufik juga memperkirakan koalisi kekeluargaan akan terjalin lagi.

"(Pilkada) putaran kedua Insya Allah koalisi kekeluargaan kembali lagi menjadi utuh," ujar Taufik.

Semula, koalisi kekeluargaan terdiri dari Partai Gerindra, PKS, PAN, PKB, PPP, Partai Demokrat, dan PDI Perjuangan.

Koalisi ini dibentuk kala Basuki Tjahaja Purnama masih memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, dengan relawan "Teman Ahok" sebagai penggeraknya.

(Baca: Koalisi Kekeluargaan Tak Solid karena Sejak Awal Tak Punya Konsep Matang)

Kompas TV Ormas Islam Kecewa Pecahnya Koalisi Kekeluargaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com