Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Masih Identifikasi KPPS Bermasalah pada Pilkada DKI

Kompas.com - 27/02/2017, 15:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta masih mengidentifikasi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bermasalah pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno belum bisa memastikan berapa jumlah KPPS yang bermasalah tersebut. Meski begitu, Sumarno menyebut jumlahnya tidak terlalu banyak.

"Kami kan lagi melakukan inventarisasi, tapi saya yakin jumlahnya enggak banyak. Tapi walaupun enggak banyak, itu sangat serius," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).

Permasalahan KPPS ini menjadi salah satu hal yang dikeluhkan saksi pasangan cagub-cawagub pada saat rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi, Minggu (26/2/2017). KPU DKI meminta saksi-saksi pasangan calon untuk memberikan data KPPS yang mereka keluhkan.

"Mereka juga akan menyampaikan catatan tertulis, sedang kami tunggu, TPS-TPS mana saja yang bermasalah," kata dia.

Permasalahan KPPS menjadi salah satu hal yang akan dievaluasi KPU DKI. Sumarno menyebut akan memberhentikan KPPS yang bermasalah atau melakukan pelanggaran. KPU DKI juga akan mengganti KPPS yang tidak netral dan tidak profesional.

"Bagi KPPS yang terbukti melakukan pelanggaran prosedur yang menyebabkan hak konstitusional warga itu hilang, itu tentu kami akan ganti. Ini menjadi perhatian serius," ucap Sumarno. (Baca: KPU DKI Catat KPPS Bermasalah yang Sebabkan Warga Kesulitan Mencoblos)

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, ada 117.196 KPPS yang direkrut KPU DKI. Secara umum, Sumarno menyebut mereka telah bekerja keras untuk menciptakan pelaksanaan pilkada yang berjalan tertib dan lancar, meskipun ada sejumlah kasus yang terjadi.

"Tidak menutup mata bahwa ada sejumlah kasus yang terjadi di beberapa TPS tapi kita juga harus objektif, kasus-kasus itu jangan kemudian menegasikan Pilkada DKI, tapi kami tetap memandang ini persoalan sangat serius," tutur Sumarno. (Baca: Petugas KPPS yang Melanggar Tak Dilibatkan pada Pilkada Selanjutnya)

Kompas TV Dalam pernyataan terbarunya KPU DKI Jakarta membolehkan warga yang telah antre untuk bisa tetap memilih meskipun melewati pukul 13.00. Ketua KPU DKI Jakarta Soemarno mengatakan TPS dibolehkan menerima pemilih yang masih mengantre. Namun tidak boleh membuka antrean baru setelah pukul 13. 00 WIB. Kesalahpahaman yang terjadi di beberapa TPS hingga kini masih dipelajari oleh pihak KPU. Bila terbukti kesalahan ini murni oleh petugas KPPS maka petugas tidak akan dilibatkan lagi dalam pemilu berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com