Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Cari Tahu Alasan Bambang Ikut Ahok ke Kepulauan Seribu

Kompas.com - 07/03/2017, 17:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jaksa penuntut umum (JPU) Ali Mukartono, mencecar Bambang Waluyo Hamdan, saksi dalam kasus dugaan penodaan agama yang dihadirkan pihak terdakwa, di auditorium Kementerian Pertanian, Selasa (7/3/2017).

Ali mencecar Bambang soal alasan dia ikut bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama atau Ahok ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Dalam kunjungan itu, Ahok mengutip surat Al-Maidah ayat 51 dan membuatnya kini menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.

Bambang merupakan politisi Partai Golkar yang menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan penodaan agama dari pihak Ahok.

(Baca: Ahok: Seolah-olah Jaksa Anggap Saya Ajak Golkar untuk Kampanye)

Ali awalnya mencari tahu soal 26 orang yang ikut dalam kunjungan bersama Ahok ke Pulau Pramuka. Dari 26 orang tersebut, menurut Bambang, ada anggota DPR RI dan DPRD DKI Jakarta dari Partai Golkar.

Jaksa lain kemudian melanjutkan untuk mencari tahu lebih jauh keterlibatan Bambang dalam kunjungan Ahok ke Kepulauan Seribu.

Jaksa: Apakah acara terdakwa ke Kepulauan Seribu acara resmi?

Bambang: Iya acara resmi. Kebetulan kami waktu itu ada kegiatan lain di Kepualuan Seribu. Kami putuskan berangkat bersama-sama. Setelah makan siang, kami tetap di Kepulauan Seribu. Pak Ahok kembali ke darat.

Jaksa: Saudara tidak ditanyakan Pak Ahok saat berangkat? Tidak. Karena kami ada di kapal berbeda.

Jaksa: Ketika sampai di sana ditanyakan alasan?

Bambang: Karakteristik terdakwa.

Jaksa: Kami tak tanya karakterisitik. Apakah setiap orang bisa dengan mudah ikuti acara tersebut?

Bambang: Bisa.

Jaksa: Apakah kapasitas saudara sebagai teman atau partai pengusung?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com