Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Dorong Dinas Kesehatan Periksa Kejiwaan Penghuni Panti Sosial

Kompas.com - 14/03/2017, 18:18 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Pemutakhiran Data Pemilih Moch Sidik mengatakan, KPU DKI telah mendorong Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk memeriksa kondisi kejiwaan penghuni panti sosial di seluruh di Jakarta. Pemeriksaan diperlukan untuk memastikan apakah penghuni panti memenuhi syarat sebagai pemilih pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 atau tidak.

"Kemarin kan sebenarnya Dinkes (Dinas Kesehatan) sudah sanggup. Kami dorong juga Pemprov DKI dengan Dinkesnya, di panti, khususnya yang terganggu jiwa dan ingatannya, turunkan saja tim. Nanti misalnya koordinasi dengan KPU/Bawaslu, dilakukan pemeriksaan," kata Sidik di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).

Sesuai ketentuan, warga yang terganggu jiwa dan ingatannya harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Karena itu, Dinas Kesehatan diminta untuk memeriksa dan mengeluarkan surat keterangan jika penghuni panti terganggu jiwa atau ingatannya.

"Kalau ada surat keterangan dokter bahwa orang tersebut tidak memenuhi syarat karena terganggu jiwa dan ingatannya, baru dihapus (dari daftar pemilih tetap/DPT)," kata dia.

Mereka yang terganggu jiwa atau ingatannya tetapi tidak ada surat keterangan dokter, tidak bisa dihapus dari DPT.

Dengan adanya pemeriksaan yang dilakukan Dinas Kesehatan, KPU DKI Jakarta bisa dengan pasti memasukan dan menghapus warga dari DPT sesuai dengan syarat yang berlaku.

"Supaya KPU tidak dituduh menghilangkan hak pilih seseorang atau sebaliknya, memasukkan orang yang tidak memenuhi syarat," kata Sidik.

Sebelum penetapan DPT, KPU DKI merekapitulasi dan menetapkan daftar pemilih sementara (DPS) terlebih dahulu. Saat ini rekapitulasi masih dilangsungkan di tingkat kelurahan. Rekapitulasi dilakukan secara berjenjang hingga tingkat provinsi.

Setelah DPS ditetapkan, KPU DKI Jakarta akan mengumumkannya di kantor kelurahan dan secara online di laman KPU. Sebelum penetapan DPT, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih memiliki waktu untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com