Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta Sudah 90 Persen

Kompas.com - 16/03/2017, 11:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Pengerjaan bangunan stasiun Bandara Soekarno-Hatta yang berlokasi dekat lounge umroh sudah hampir rampung. Bangunan ini nantinya akan digunakan sebagai tempat keberangkatan maupun tujuan dari penumpang KRL commuter line Jabodetabek dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Per akhir Februari 2017, pembangunan integrated building termasuk stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta sudah rampung sekitar 90 persen dalam hal proses konstruksinya. Kewajiban PT AP II adalah membangun stasiun kereta bandaranya," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/3/2017).

(baca: Menengok Perkembangan Pembangunan Stasiun Kereta Bandara di Dukuh Atas)

Yado menjelaskan, terkait pembangunan stasiun Bandara Soekarno-Hatta berikut sarana penunjangnya, dikerjakan bersama-sama oleh instansi yang berbeda. Jika bangunan stasiun dikerjakan oleh PT AP II, maka rel dan pembebasan lahan merupakan tanggung jawab PT KAI berikut anak usaha di bawahnya.

Menurut Yado, bangunan stasiun Bandara Soekarno-Hatta akan selesai dikerjakan pada akhir Maret 2017. Bangunan stasiun disiapkan untuk operasional KRL tujuan Bandara Soekarno-Hatta pada pertengahan 2017 mendatang.

Adapun isi bangunan stasiun yang juga sebagai integrated building itu terdiri dari dua lantai. Yado mengungkapkan, lantai dasar bangunan stasiun digunakan sebagai tempat naik dan turun KRL serta moda transportasi lain seperti bus Damri, taksi, hingga angkutan sewa.

"Kalau lantai dua itu buat penumpang yang mau transit naik sky train menuju Terminal 1, 2, dan 3. Di masing-masing lantai ada tenan-tenan, toilet, dan mushala," tutur Yado.

(baca: Ahok Minta Kemenhub Selesaikan Kereta Bandara Sebelum Asian Games 2018)

Daya tampung orang di dalam bangunan stasiun bisa mencapai 3.500 penumpang, dengan kapasitas penumpang untuk menunggu di peron stasiun sebanyak 2.000 orang.

Pihak PT AP II belum mendapatkan informasi lebih lanjut seputar jalur KRL dari Jakarta yang terhubung dengan jalur rel kereta bandara. Namun, dari pembicaraan terakhir, ada dua opsi jalur, yaitu dari Stasiun Manggarai atau Stasiun Jakarta Kota.

"Keretanya enggak langsung ditempatkan di sini, tetapi di stasiun keberangkatan yang kemungkinannya ada di dua tempat, antara di Stasiun Manggarai atau Stasiun Jakarta Kota. Direncanakan dari Manggarai ke Stasiun Duri, Batu Ceper, lalu ke bandara. Informasi trayeknya menunggu teman-teman dari Railink," ujar Yado.

Kompas TV Proyek Kereta Bandara Soetta Dikebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com