Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Berbahasa Jawa Saat Minta Warga Asal Pemalang Gunakan Hak Pilih

Kompas.com - 26/03/2017, 12:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat berbicara menggunakan bahasa Jawa saat menghadiri silaturahim warga asal Pemalang yang tinggal di Jakarta, Minggu (26/3/2017). Dalam sambutannya, Djarot meminta agar warga asal Pemalang dapat menggunakan hak pilihnya pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kulo cuma pesan, sekedap maneh Pilkada, kados heboh (Saya cuma pesan, sebentar lagi pilkada, sudah heboh). Tahun 2017 (pilkada) hanya tinggal DKI, dari 101 (daerah), pilkada tinggal DKI tanggal 19 April," kata Djarot, di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Minggu.

Djarot meminta warga asal Pemalang untuk mendaftarkan diri mereka sebagai pemilih. Selain itu, ia meminta warga asal Pemalang yang ada di Jakarta untuk rutin memeriksa nama mereka di dalam daftar pemilih sementara (DPS).

Jika belum ada, Djarot meminta warga untuk mengurusnya ke RT/RW setempat. Nanti mereka akan mendapat surat panggilan untuk memilih.

"Kulo minta seluruh wong Pemalang di Jakarta gunakan hak pilihnya. Siap mboten iki? Matur sembah nuwun sedanten sedoyo tiang Pemalang (Saya minta seluruh warga Pemalang di Jakarta gunakan hak pilihnya. Siap tidak? Terimakasih saudara warga Pemalang)," kata mantan Wali Kota Blitar itu.

Ia juga meminta warga asal Pemalang untuk ikut menjaga situasi di Jakarta. Pada kesempatan itu, Djarot menyumbangkan suaranya menyanyikan lagu "Panggung Sandiwara" dan "Gue Dua". Turut hadir dalam acara itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Pemalang Junaedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com