Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: PKL Boleh Berjualan di Kantor Pemerintahan

Kompas.com - 27/03/2017, 16:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pedagang kaki lima (PKL) boleh berjualan di kantor pemerintahan. Mereka boleh berjualan di sana pada malam hari setelah aktivitas di kantor tersebut selesai.

"Kantor kelurahan boleh, kecamatan boleh, kantor wali kota boleh, tapi setelah itu harus bersih," ujar Djarot kepada pedagang UKM di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).

Djarot mengatakan para PKL harus tetap menjaga kebersihan. Saat pagi, lingkungan kantor pemerintahan sudah harus bersih lagi sehingga tidak mengganggu kegiatan PNS. Djarot juga mengingatkan makanan yang dijual di area kantor pemerintahan harus terjamin bahan makanannya.

"Kami sudah koordinasi dengan asosiasi pedagang dan sudah paham kebijakan ini. Supaya berjualan itu sehat, bersih, dan aman dari bahan makanan berbahaya," ujar Djarot.

Selain masalah lokasi berjualan, Djarot mengatakan PKL juga bisa diberikan bantuan modal oleh Bank DKI. Syaratnya, mereka harus memiliki rekening Bank DKI agar bank bisa melihat alur transaksi mereka tiap bulan.

"Lalu dengan melihat survei lapangan apakah betul dia pedagang. Kita siapkan paket kredit 1 tahun 9 persen," ujar Djarot.

Djarot mengatakan PKL merupakan potensi ekonomi kerakyatan. Menurut dia, ekonomi di sektor informal paling tahan dengan berbagai macam goncangan. Djarot menyampaikan ini kepada PKL yang merupakan pendukung Ahok-Djarot. (Baca: Anggota DPRD DKI Tidak Setuju PKL Kebon Sirih Dipindah ke Balai Kota)

Menurut dia, ini bukan lagi sekadar meraup dukungan melainkan untuk menjalin kerjasama demi menyukseskan program Pemprov DKI.

"Berkali-kali kami sampaikan, ini bukan sekadar mereka untuk memilih kami, tapi untuk mendukung apa yang sedang dikerjakan pemerintah dan apa yang akan dikerjakan pemerintah," ujar Djarot.

Kompas TV Penertiban PKL di Tanah Abang Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com