JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, ia akan menjalani sidang dugaan pelanggaran kode etik pada Kamis (30/3/2017).
Sidang tersebut digelar oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk menindaklanjuti adanya laporan terhadap Sumarno.
"Kan mau ada sidang DKPP hari kamis di MPR tempatnya," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Senin (27/3/2017).
Sumarno mengatakan, ada beberapa kasus yang akan disidangkan pada Kamis tersebut.
Dalam sidang nanti, Sumarno akan menjelaskan seputar peristiwa dugaan pelanggaran kode etik oleh penyelenggara pemilu yang dilaporkan tersebut.
"Apa yang diadukan itu yang dijawab, enggak perlu mengada-ada. Pokoknya, kejadian yang sesungguhnya dijelaskan," kata dia.
(Baca juga: Ketua KPU DKI: DKPP Panggil Saya jika Laporan Layak Ditindaklanjuti)
Sumarno menyerahkan sepenuhnya penilaian soal kode etik tersebut kepada DKPP. Sumarno menilai, sidang tersebut sekaligus untuk mengklarifikasi isu-isu yang selama ini beredar.
Jika DKPP nantinya memutuskan hal yang dilaporkan terkait Sumarno tersebut melanggar kode etik, dia akan menerimanya sebagai peringatan.
"Tapi kalau tidak, seharusnya meluruskan simpang siur, rumor, fitnah yang berkembang, pencemaran nama baik, kalau itu tidak benar," ucap Sumarno.
Adapun Sumarno dua kali dilaporkan ke DKPP. Dia pertama kali dilaporkan atas kehadirannya dalam rapat internal tim kampanye pasangan cagub-cawagub DKI nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada 9 Maret 2017.
Selain Sumarno, Komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti turut dilaporkan karena hadir dalam acara yang sama.
(Baca juga: Ketua KPU DKI Hadapi Dua Laporan di DKPP)
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan ketiganya pada Jumat (10/3/2017) karena dianggap melanggar kode etik penyelenggara pemilu.
Setelah itu, Sumarno dilaporkan ke DKPP oleh Relawan Perkumpulan Cinta Ahok karena bertemu dengan cagub nomor pemilihan tiga Anies Baswedan pada saat pemungutan suara ulang (PSU) di Kalibata, Jakarta Selatan, 19 Februari 2017.
Selain karena pertemuannya dengan Anies saat PSU, Sumarno juga dilaporkan karena pernah memasang foto profil doa bersama 212 pada 2 Desember 2016 di akun WhatsApp-nya dan dianggap makan malam bersama Anies saat rapat pleno penetapan peserta putaran kedua Pilkada DKI 2017 sehingga acara molor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.