Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ahok Mengaku Sudah Berubah...

Kompas.com - 10/04/2017, 11:05 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, selama ini dikenal sebagai pemimpin yang kerap marah-marah. Dalam berbagai kesempatan, pria yang akrab disapa Ahok itu menunjukkan emosinya yang meledak-ledak di hadapan publik.

Namun, belakangan ini, Ahok mengaku sudah berubah. Saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa, pada Selasa (4/4/2017) lalu, ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarto sempat menanyakan soal sikap Ahok selama ini.

"Apakah Anda sadar kalau Anda kasar?" tanya Dwiarso kepada Ahok, dalam persidangan yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Ahok pun mengiyakan dan mengaku sudah berubah. Ahok menjelaskan bahwa amarahnya memiliki alasan dan hanya ditujukan kepada orang yang ngeyel.

Baca: Saat Ahok Ditanya soal Sikap Kasarnya oleh Hakim...

Ahok menceritakan, dia pernah memarahi warga yang melanggar peraturan. Saat itu, ada warga yang mengadu kepada dirinya bahwa dipersulit membuat izin mendirikan bangunan.

Namun, ternyata warga tersebut membangun sebuah toko dengan izin mendirikan rumah. Meski demikian, kini Ahok mengaku sudah bisa mengontrol emosinya.

Ahok juga mengaku bukan pemimpin yang jaim (jaga image) sehingga tak bisa menutupi kekesalannya di depan publik.

Terkait perubahan sikap Ahok itu pun pernah disinggung oleh Rosianna Silalahi saat membawakan acara program "Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta" di Kompas TV, pada Sabtu (2/4/2017).

"Saat ini kalau kita lihat memang ada lah ya sedikit perubahan (sikap Ahok)," kata Rosi.

"Sedikit? Banyak itu (perubahan sikap), ngomongnya kan udah pelan," timpal Ahok.

Belajar dari Pak Habibie

Ahok mengungkapkan, dia sudah bisa mengontrol emosinya jika sedang merasa kesal. Ahok mengaku mendapat jurus mengontrol emosi dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie.

"Sekarang saya sudah lebih pintar. Saya diajarin dari Pak Habibie kalau mau marah dan kesal senyum saja. Ini pelajaran dari Pak Harto katanya, kalau mau marah senyum saja. Makanya pas debat kemarin berhasil aja. Dikerjain, saya senyum, kalau dulu aku maki balik," kata Ahok, kepada ketua majelis hakim, Dwiarso, dalam persidangan.

Ahok mengatakan, bukti dia kini bisa mengontrol emosinya adalah saat debat dengan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, di salah satu stasiun televisi swasta, Senin (27/3/2017).

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga mengaku senang melihat perubahan Ahok. Megawati memuji Ahok yang mampu mengendalikan emosinya. Megawati mengaku pernah menasihati Ahok untuk tidak terlalu cerewet.

Baca: Megawati: Ahok, Sudahlah Jangan Cerewet

Hakim berharap perubahan sikap Ahok itu tak hanya sementara, dan bukan hanya menjelang pemgungutan suara Pilkada DKI.

"Mudah-mudahan ini perubahan yang seterusnya ya," ucap Dwiarso.

Kompas TV Ahok-Djarot Sususn Strategi Raup Suara di Jaktim

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com