JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta Hendra Hidayat mengatakan Masjid Raya Hasyim Asyari tidak boleh digunakan untuk acara politik. Dia berharap masjid tersebut digunakan untuk syiar agama Islam.
"Kami harap masjid besar yang kami bangun bisa jadi syiar Islam dari fungsi pendidikan dan dakwah. Masjid tidak boleh digunakan kepentingan politik praktis. Masjid hanya untuk kegiatan keagamaan, ibadah, dakwah dan pendidikan," ujar Hendra di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (11/4/2017).
Hendra mengatakan hal ini bukan hanya berlaku di Masjid Raya Hasyim Asyari dan masjid milik Pemprov DKI lainnya. Dia berharap hal serupa juga tidak terjadi di masjid manapun di Jakarta.
Baca: Mengapa KH Hasyim Asyari Dipilih Jadi Nama Masjid Raya Jakarta?
"Semua masjid kita harap rahmatan lil alamin," ujar Hendra.
Adapun, Masjid Raya Hasyim Asyari akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Minggu (16/4/2017).
Pengukuhan pengurus masjid akan dilakukan sebelum peresmian itu. Salah satu dewan pembina Masjid Hasyim Asyari, Masdar Farid, juga menyampaikan hal serupa. Masdar tidak ingin masjid tersebut menjadi tempat untuk menyebarkan paham yang salah.
"Masjid ini harus menjadi masjid yang mengayomi, tentu saja paham Islam nusantara yang menjamin negeri ini tetap utuh dan memahami bahwa perbedaan adalah kodrat," ujar Masdar.
Baca: Sebelum Masjid Raya Diresmikan Presiden, Pengurus Masjid Dikukuhkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.