Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Ingin Setor Rp 103 Juta Dana Kampanye ke Kas Negara

Kompas.com - 16/04/2017, 17:17 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menerima Rp 27.732.433.476 (Rp 27,7 miliar) sumbangan dana kampanye pada Pilkada DKI putaran kedua.

Anggota tim bendahara Ahok-Djarot, Michael Sianipar, mengatakan, dari jumlah penerimaan tersebut, Ahok-Djarot berencana menyetor Rp 103.870.346 sumbangan dana kampanye ke kas negara karena identitas penyumbang tidak teridentifikasi.

"Kami berencana untuk mengembalikan sekitar Rp 103 juta ke kas negara karena tidak ada formulirnya, tapi itu akan menunggu laporan dari auditor," ujar Michael seusai menyerahkan laporan dana kampanye di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017).

Michael menuturkan, tim pemenangan Ahok-Djarot mencocokan data-data sumbangan dana kampanye yang masuk dengan surat pernyataan sumbangan.

Hasilnya ada Rp 103 juta sumbangan dana yang penyumbangnya tidak bisa diidentifikasi.

Tim pemenangan Ahok-Djarot akan menunggu hasil audit kantor akuntan publik terhadap laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK) mereka.

"Jadi begitu dua minggu ke depan auditor akan masuk dan mengecek semuanya, begitu dinyatakan tidak sah, kami akan langsung kembalikan ke kas negara sekitar Rp 103 juta," kata dia.

Dari total dana kampanye putaran pertama dan kedua, Ahok-Djarot memiliki sisa dana kampanye sekitar Rp 650 juta.

Sisa dana tersebut belum bisa dipastikan akan digunakan untuk apa. Sebab, tidak ada aturan mengenai penggunaan sisa dana kampanye.

"Sisanya Rp 650 juta akan dipikirkan untuk apa, akan dikonsultasikan kepada auditor dan KPU," ucap Michael.

Pada Pilkada DKI putaran pertama, Ahok-Djarot juga menyetor Rp 1,7 miliar sumbangan dana kampanye ke kas negara karena identitas penyumbang tidak teridentifikasi.

Ahok-Djarot diketahui menghabiskan dana mencapai Rp 31,7 miliar selama masa kampanye Pilkada DKI putaran kedua.

Kompas TV Hasil Survei Charta Politika, Ahok-Djarot Unggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com