Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Warga Bukit Duri Minta Rusun kepada Ahok

Kompas.com - 18/04/2017, 10:18 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sambil menangis, Siti Haroh mendatangi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).

Siti yang merupakan warga terdampak penggusuran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, itu memohon agar diberikan rusun sebagai tempat tinggal oleh Ahok.

Kepada Ahok, Siti mengatakan bahwa hanya keluarganya dan seorang temanya yang tidak mendapat rusun dengan alasan tidak memiliki lahan di lokasi penggusuran tersebut.

"Saya mohon Pak, kata lurah karena saya enggak punya lahan jadinya enggak bisa dapat rusun," ujar Siti.

(Baca juga: Ahok: Memang Banyak Rusun Kami yang Rusak)

Ahok lalu meminta Siti untuk menunjukkan KTP-nya. Ahok mengatakan, meski tidak memiliki lahan, warga yang mengontrak di Bukit Duri tetap berhak mendapatkan rusun.

"Kan kami sudah siapin rusun, kok enggak dapat? Kan yang punya rumah belum tentu mau tinggal. Mana KTP ibu? Oh iya, benar (KTP DKI)," ujar Ahok.

Menurut Siti, karena sulitnya mencari tempat tinggal, anaknya yang berumur tujuh tahun tidak bisa bersekolah. Sebab, tempat tinggal mereka berpindah-pindah.

"Saya mohon Pak, saya sakit-sakitan Pak. Anak saya enggak sekolah karena enggak ada tempat tinggal. Tolong saya Pak," ujar Siti.

(Baca juga: Kepada Ahok, Warga Pulogebang Permai Adukan Tindakan Premanisme)

Lalu, Ahok menuliskan sesuatu di atas surat aduan Siti. Ia langsung meminta staf pribadinya, Nathanael, untuk memproses aduan tersebut.

Kompas TV Warga Bukit Duri Menang Gugatan, Ahok: Masih Lanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com