Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Balai Kota Jadi Lokasi Wisata Malam karena Karangan Bunga

Kompas.com - 27/04/2017, 07:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dan karangan bunga tak henti-hentinya datang ke Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/4/2017) tengah malam. Sekitar pukul 23.30, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah tidak berada di kantor mereka atau Balai Kota.

Penerangan di Pendopo Balai Kota juga lebih temaram dibanding saat malam ketika Ahok masih berada di kantor. Namun warga masih berduyun-duyun datang ke Balai Kota. Mereka memarkir mobilnya di badan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Meski sudah tak ada Ahok-Djarot, mereka berfoto dan berpose di depan karangan bunga. Warga terlihat berjalan-jalan keliling Balai Kota, mulai dari halaman Blok G, halaman Balai Kota, selasar, pendopo, dan selasar gubernur demi melihat sambil membaca satu persatu ucapan yang tertulis pada karangan bunga itu.

Tak sedikit pula yang memereteli bunga-bunga dari karangan bunga yang ada di sana.

Balai Kota DKI Jakarta sudah seperti tujuan wisata malam pada malam itu. Kondisi itu tak pernah terjadi pada hari-hari sebelumnya.

Lihat juga: Banjir Karangan Bunga di Balkot, Ini Respons Ahok

Seorang warga asal Bogor, Jawa Barat, bernama Darwin, rela datang ke Balai Kota di waktu hampir tengah malam itu. Darwin yang datang bersama sang istri, Sofi, mengaku sengaja datang di malam hari karena mereka bekerja pada pagi hingga sore hari.

Mereka mengaku sengaja datang ke Balai Kota untuk melihat ucapan-ucapan yang ada di karangan bunga.

"Kami mau lihat hati-hati yang gembira ini. Suasana hati orang kan tergambar dari bunga-bunga ini," kata Darwin kepada Kompas.com, di Balai Kota DKI Jakarta.

Darwin dan Sofi pernah menjadi warga Jakarta selama 25 tahun. Namun, keluarga mereka pindah domisili dan menetap Bogor sejak beberapa tahun lalu. Namun, Darwin tetap bekerja di Jakarta. Sebagai warga Bogor yang pernah tinggal dan bekerja di Jakarta, Darwin merasakan perubahan.

Meski demikian, ia enggan mengungkapkan apa saja perubahan yang telah dialami warga Jakarta selama kepemimpinan Ahok-Djarot. Darwin juga merupakan salah satu warga yang mengirim karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balai Kota.

Saat dia dan istrinya mencoba mencari karangan bunga miliknya di Balai Kota, sudah sulit ditemukan.

"Saya kirim satu karangan bunga. Tulisannya, 'Terimakasih Pak Ahok dan Pak Djarot. Anda adalah pemenang'," kata Darwin.

Karangan bunga untuk Ahok-Djarot berdatangan sejak Jumat lalu. Karangan bunga itu berisi ucapan terimakasih dan semangat bagi Ahok-Djarot yang kalah pada kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017. Mereka kalah dari pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Baca juga: Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot Makin Membanjiri Balai Kota Hari Ini

Kompas TV Beri Dukungan Untuk Ahok, Warga Penuhi Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com