Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasukan Merah" untuk Bedah Rumah Bukan Berasal dari Pemprov DKI

Kompas.com - 28/04/2017, 14:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Cilincing Sugiman mengatakan, "pasukan merah" yang ditugaskan untuk melakukan bedah rumah di Cilincing Jakarta Utara bukan merupakan pegawai dari lingkungan Pemprov DKI.

Para petugas, lanjut Sugiman berasal dari PT Tatalogam Lestari, perusahaan yang bertanggungjawab dalam proses bedah rumah melalui corporate social responsibility (CSR).

"Iya mereka dari CSR," ujar Sugiman kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (28/4/2017).

Dari pantauan Kompas.com, para petugas tersebut mengenakan baju kaos berwarna merah cerah. Namun, tidak ada logo Pemprov DKI Jakarta di kaos tersebut.

Hal ini berbeda jika melihat seragam dinas yang dikenakan PPSU atau pasukan oranye, atau pasukan lain yang berada di bawah pengawasan Pemprov DKI yang memiliki logo dari Pemprov DKI.

Di baju bagian depan tepatnya di bagian dada ada tulisan merek produk yang diproduksi Tatalogam. Sedangkan pada bagian belakang kaos bertuliskan "Bikin Rumah Hanya 5 Hari !" Hal yang sama dijelaskan Koordinator program bedah rumah dari PT Tatalogam Bari.

Kompas.com/David Oliver Purba Petugas PPSU dan Pasukan Merah sedang mengerjakan rangka bangunan rumah dari baja ringan. Pasukan merah merupakan petugas yang didatangkan oleh PT Tatalogam selaku pemberi CSR pembangunan bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (28/4/2017)

Ia menjelaskan, sebanyak 18 pasukan merah yang saat ini bekerja berasal dari perusahaan tempat ia bekerja. Selain membantu mengerjakan pembangunan rumah, petugas yang ia sebut sebagai tim merah ini juga akan melakukan transfer ilmu kepada petugas PPSU di wilayah Cilincing.

Baca: Bagaimana Nasib Program Bedah Rumah Setelah Ahok-Djarot Kalah?

Hal itu dilakukan agar petugas PPSU memiliki kemampuan lebih untuk bertukang atau memperbaiki rumah-rumah warga.

"Kami mengajari bagaiamana merangkai, melakukan pemasangan yang benar. Jadi mereka praktek langsung," ujar Bari.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya mengatakan akan membentuk pasukan merah untuk merenovasi rumah warga yang tidak mampu.

Pemprov DKI akan bekerjasama dengan perusahaan swasta untuk memberikan pelatihan kepada para petugas yang direkrur dari warga biasa. Program bedah rumah telah dimulai sejak 17 April.

Baca: Pemkot Jakarta Utara Tegaskan Belum Ada Rekrutmen "Pasukan Merah"

Kompas TV Apa yang Djarot Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com