JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta enggan berkomentar mengenai semua program yang akan dijalankannya saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Dia menyebut baru akan menjelaskan semua programnya setelah KPU DKI Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Anies mengatakan, dia belum mau menjelaskan program-programnya karena berkaitan dengan adab dan etika.
"Dasarnya itu adab dan etikanya. Adabnya adalah kami mengikuti proses, jangan mendahului takdir. Kami justru menunjukkan kepada semua, tidak menyiapkan syukuran sampai ada keputusan," ujar Anies di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2017).
Menurut Anies, terlalu awam apabila dia sudah berbicara soal program yang akan dijalankannya. Sebab, penetapan pasangan calon terpilih pun belum dilaksanakan.
KPU DKI Jakarta baru menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan resmi pada Sabtu (29/4/2017).
Anies mengapresiasi partisipasi pemilih yang meningkat pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Yang menarik, partisipasi yang meningkat signifikan, ketertibannya terjamin, suasananya tenang sejuk, baik. Jadi ini menggambarkan kematangan dalam berdemokrasi di Jakarta," kata dia.
Baca: Anies-Sandi Ingin Bentuk Forum Gubernur, Djarot Belum Tertarik
Anies berharap pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 dapat menjadi catatan bagi pelaksanaan Pilkada di daerah lainnya di Indonesia. Sebab, demokrasi di Jakarta sudah lebih baik dan membanggakan Indonesia.
"Kami berharap ini bisa dicatat oleh semua bahwa warga Jakarta memilih dengan tertib, dengan tenang, bahkan iming-iming apapun ditolak, dan buat contoh bagi tempat lain," ucap Anies.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.