Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mabuk dan Mengganggu, Remaja Asal Afganistan Diturunkan dari KRL

Kompas.com - 04/05/2017, 20:59 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber

DEPOK, KOMPAS.com - Diduga mabuk berat, seorang warga Afganistan membuat onar di dalam kereta rel listrik (KRL) commuter line yang melintas dari Jakarta menuju Bogor, Kamis (4/5/2017).

Warga tersebut yang sempoyongan dan berbicara bahasa asing dengan tak jelas tersebut dianggap mengganggu kenyamanan para penumpang KRL lainnya.

Ia pun diturunkan oleh petugas keamanan dalam (PKD) KRL commuter line diStasiun Pondok Cina, Depok. Selanjutnya, yang bersangkutan diamankan petugas kepolisian dan dibawa ke Mapolresta Depok.

(Baca juga: WN Afganistan yang Jadi Gigolo Ini Pasang Tarif hingga Jutaan Rupiah)

Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, saat diinterogasi dan diperiksa petugas, remaja asal Afganistan itu tidak membawa identitas di tubuhnya.

"Namun, dari dokumen travel yang dibawanya, diketahui yang bersangkutan berusia 16 tahun, asal Afganistan dan tinggal di Jakarta," ujar Firdaus.

Menurut dia, dari cara bicara yang tidak jelas dan jalan yang sempoyongan, diduga kuat dia tengah mabuk karena minuman keras. Apalagi, tercium bau minuman keras dari mulutnya.

Namun, Firdaus mengaku belum dapat memastikan apa yang menyebabkan orang tersebut mabuk berat.

"Yang jelas yang bersangkutan dianggap telah membuat gaduh dan onar di dalam KRL commuter line sehingga oleh petugas keamanan KRL, yang bersangkutan diturunkan di Stasiun Pondok Cina dan diserahkan ke kami untuk ditangani," kata dia.

(Baca juga: Jadi Gigolo, Dua WN Afganistan Ditangkap Petugas Imigrasi)

Firdaus mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak Imigrasi Kota Depok untuk menangani remaja bule Afganistan itu.

"Setelah kita koordinasikan dengan Imigrasi, nanti akan ditentukan oleh Imigrasi bagaimana selanjutnya," kata Firduas.

(Budi Sam Law Malau)

 

Catatan Redaksi: Artikel ini telah mengalami penyuntingan 15 Januari 2022 setelah mendapat masukan dan pertimbangan perlindungan identitas dari pihak pelaku. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com