JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengibaratkan program rumah DP 0 seperti kredit pembiayaan sepeda motor.
Sebab, kata Anies, dalam program rumah DP 0, calon peserta program akan dibebaskan memilih hunian yang disukainya sepanjang hunian itu masih berada pada kisaran harga maksimal Rp 350 juta.
"Seperti kami menyiapkan program DP 0 rupiah untuk motor. Lalu nanti Anda tanya motornya Honda, Yamaha, atau Suzuki? Nah bukan maksud saya itu. Kami menyiapkan pembiayaannya. Merek motornya bebas. Motornya roda dua atau tiga? Nah itu bebas Anda pilih," kata Anies saat ditemui di Pondok Bambu Permai, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (6/5/2017).
(Baca juga: Anies: Program DP 0 Dilaksanakannya 2018, Tak Bisa 2017)
Menurut Anies, program rumah DP 0 bukan merupakan program pembangunan rumah, melainkan program pembiayaan rumah.
"Program pembiayaannya tanpa DP. Bisa untuk rumah tapak, bisa untuk rumah susun, bisa untuk rumah dalam kampung, bisa untuk rumah dalam kompleks," ujar Anies.
Sejauh ini, Anies belum bersedia menjelaskan secara rinci mengenai mekanisme angsuran cicilan yang akan dibayarkan peserta program.
Namun, ia meyakini program itu akan dapat berjalan dengan baik. "Secara teknis akan bertemu banyak caranya. Ini soal kemauan. Begitu mau dilakukan, ketemu caranya. Begitu ya," ucap Anies.
(Baca juga: Merasa Tak Masuk Akal, Ahok Tolak Masukkan Program DP 0 di APBD-P)