Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Jelaskan Alasan Pemindahan Penahanan Ahok ke Mako Brimob

Kompas.com - 10/05/2017, 12:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipindahkan dari Rutan Kelas I Cipinang ke Markas Komando (Mako) Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat demi alasan kelancaran lalu lintas.

Djarot mengatakan, selama Ahok ditahan di Rutan Cipinang, warga terus berdatangan ke sana. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar Rutan Cipinang menjadi terhambat.

"Untuk menjaga situasi kelancaran lalu lintas sebetulnya. Kalau di situ (Rutan Cipinang), warga dateng terus. Itu jalannya kecil di Cipinang dan itu akan mengganggu," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (10/5/2017).

Menurut Djarot, Kepala Rutan Cipinang Asep Sutandar mengusulkan agar Ahok dipindahkan ke Mako Brimob. Dengan begitu, arus lalu lintas di sekitar Rutan Cipinang kembali lancar.

"Supaya enggak kembali terjadi seperti itu, ya mungkin atas permintaan Karutan meminta untuk segera dipindahkan ke Mako Brimob. Di sana mungkin lebih aman dan enggak mengganggu," kata Djarot.

Baca: Masih Ada Karangan Bunga untuk Ahok yang Dikirim ke Rutan Cipinang

Pada Selasa (9/5/2017) malam, Djarot juga mendatangi Rutan Cipinang dan meminta warga untuk membubarkan diri dengan tertib. Djarot meminta warga tidak mengganggu aktivitas warga lainnya.

Kepala Rutan Cipinang Asep Sutandar sebelumnya mengatakan, Ahok dipindahkan karena Rutan Cipinang tidak kondusif.

"Penghuni rutan itu kan sampai 3.700. Nah petugas yang sangat dikit. Petugas pengamanan 20 orang, dikhawatirkan kalau hari-hari ada di sini sementara pedemo berkonsentasi di sini pekerjaan pasti terganggu," kata Asep, Rabu.

Asep mengatakan, sebanyak 20 petugas itu menjaga 3.730 tahanan beserta pengunjungnya. Di dalam sendiri, Rutan Cipinang sudah kelebihan kapasitasnya yakni 1.136. Asep mengakui keamanan dan fasilitas rutan sangat minim.

Baca: Relawan Pendukung Ahok Mulai Berdatangan ke Mako Brimob

Semalam, pihak keamanan kewalahan karena banyaknya massa pro-Ahok yang berunjuk rasa di depan rutan.

Mereka menutup akses Jalan Bekasi Timur Raya dan mendorong-dorong pagar rutan. Asep mengatakan atas kegaduhan itu, pihaknya langsung meminta agar Ahok dipindah.

Kompas TV Alasan Kemanan, Ahok Dipindahkan ke Mako Brimob Kelapa Dua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com