Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Relawan Ahok yang Setia Menunggu di Mako Brimob

Kompas.com - 16/05/2017, 16:05 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang polisi menghampiri seorang pria paruh baya berbaju kotak-kotak merah yang berada di sekitar kawasan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Pria itu berada bersama seorang anak laki-lakinya yang masih berusia sangat muda.

"Pulang sana Pak, pulang. Kasian anak Bapak, kasian," kata polisi yang bertugas, Selasa (16/5/2017).

Pria yang diketahui bernama Yudo Wibowo tersebut tampak tak menghiraukan perintah polisi tersebut.

"Saya ini rumahnya di Margonda (dekat dengan Mako Brimob). Makanya ke sini," jawabnya.

"Kalau Bapak tidak mau pulang, saya terpaksa harus membawa Bapak ke polsek," kata polisi lagi.

Yudo menilai, perintah polisi tersebut tidak punya dasar hukum.

"Polisi cuma nyuruh berdasarkan perintah atasan, bukan atas dasar hukum. Masak orang duduk-duduk di halte mau dibawa ke polsek. Apa urusannya," kata dia.

Yudo bersama delapan orang lainnya merupakan pendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka masih setia menunggu di Mako Brimob itu, yang merupakan tempat Ahok ditahan. Bahkan, kesembilan orang itu menyewa sebuah rumah kontrakan di sekitar Mako Brimob sebagai tempat berteduh.

"Kami di Mako Brimob sampai jam 2 pagi setiap harinya, saya tidur di rumah kontrakan. Nanti jam 8 pagi saya balik ke sini lagi," kata dia.

Ia menambahakan, dirinya bersama relawan yang lain akan terus melakukan aksi sampai gubernur DKI Jakarta tersebut dibebaskan.

"Kami akan terus seperti ini (menggelar aksi) sampai Pak Ahok bebas. Soal biaya kami mengontrak atau konsumsi, kami sudah tidak pikirkan lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com