Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban di Kompleks TNI AD Jatiwaringin Diwarnai Protes Warga

Kompas.com - 18/05/2017, 14:06 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Kamis (18/5/2017) pagi tadi, TNI AD melakukan penertiban terhadap warga yang tidak berhak menempati asrama atau Kompleks Perwira Angkatan Darat (KPAD) di Kodam Jatiwaringin, Jakarta Timur.

Penertiban ini diwarnai aksi protes dari warga. Mereka menggelar aksi di depan pintu masuk Kompleks Kodam Jatiwaringin.

"Sebenarnya bentuk ketidakpuasan warga yang tidak berhak (tinggal di KPAD). Rumah-rumah ini kan KPAD, milik TNI AD sehingga penghuninya pun diperuntukkan untuk penghuni yang berhak," ujar Asisten Logistik (Aslog) Kodam Jaya Kolonel Tri Hascaryo saat ditemui di pintu masuk KPAD Kodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis.

(Baca juga: Tanggapan Kodam Jaya soal Pengosongan Rumah di KPAD Cijantung II)

Dia mengatakan, aksi protes warga yang menempati KPAD ini dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Dalam aksi tersebut, warga membakar ban sebagai bentuk protes.

Namun, tak lama kemudian, api dipadamkan. "Enggak lama, enggak lebih dari lima menit padam. Kita singkirkan," kata Tri.

Menurut Tri, aksi protes warga ini berjalan tidak lama. Pada pukul 09.30 WIB, warga pun mulai memahami dan menyadari tujuan penertiban ini.

"Kita hanya melakukan penertiban kepada mereka yang sudah tidak mempunyai kesempatan lagi untuk tinggal di asrama atau KPAD yang dimiliki Kodam Jaya," kata dia. 

Tri juga menyampaikan bahwa penertiban ini merupakan bagian dari penertiban rutin yang dilakukan TNI AD terhadap penghuni yang tidak berhak menempati rumah-rumah milik TNI atau mengalihfungsikan rumah tersebut.

"Seperti dikontrakan kemudian dibuat usaha, itu tidak boleh," kata dia.

Pantauan Kompas.com pada pukul 11.30 WIB, jalanan yang sebelumnya digunakan warga melakukan aksi protes, sudah dibersihkan petugas pertamanan.

Pelaksaan penertiban ini, menurut Tri, sesuai dengan aturan. Pihaknya telah memberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga kepada para penghuni sebelum penertiban.

(Baca juga: Warga Cijantung Berharap Jokowi Beri Solusi Terkait Pengosongan Rumah)

TNI AD, kata dia, juga telah memanggil warga untuk membahas masalah ini serta melakukan sosialisasi.

Namun, menurut dia, warga yang tidak berhak itu tetap bertahan. Untuk penertiban dan menghadapi aksi protes warga, TNI AD menurunkan 800 personel.

Tri juga menyampaikan, hari ini akan ada 10 rumah yang akan ditertibkan. Sampai pukul 12.40 WIB, sudah ada empat rumah yang ditertibkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com