Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Jangan Salahkan Saya Menguatkan Keluarga Pak Ahok

Kompas.com - 24/05/2017, 12:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) menjadi tempat untuk masyarakat saling berbagi.

Djarot juga berharap masyarakat bisa saling menguatkan saat memiliki masalah, seperti dia menguatkan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini ditahan di Mako Brimob dan keluarganya.

"RPTRA untuk saling menguatkan yang ada di sini, bukan saling melemahkan. Kita harus saling menguatkan, termasuk jangan salahkan saya ketika menguatkan keluarga Pak Ahok dan Pak Ahok yang kini sedang berada di penjara," ujar Djarot di RPTRA Intan, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (24/5/2017).

Djarot mengatakan, saling menguatkan satu sama lain merupakan bentuk persahabatan. Djarot meminta warga tidak hanya memikirkan diri mereka sendiri dan hanya melihat kelemahan orang lain.

"Itulah persahabatan, nilai-nilai itu lebih penting daripada mencari keselamatan sendiri. Lihat orang itu jangan satu sisi, negatifnya saja yang dilihat, positifnya lupa," kata dia.

Selain itu, Djarot mengingatkan RPTRA tidak boleh dijadikan tempat untuk berpacaran. Dia meminta pengelola RPTRA memasang lampu yang terang benderang agar tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang berpacaran.

Sebab, RPTRA difungsikan untuk kegiatan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga lansia.

"RPTRA ini diperuntukkan untuk anak-anak, ibu-ibu, orangtua, seluruh masyarakat, tanpa terkecuali. Untuk pacaran boleh enggak? Enggak boleh. Tapi tempat untuk nenek, kakek, curhat boleh enggak? Boleh, untuk berbagi," ucap Djarot.

Baca: Djarot: Kami Akan Tetap Berdiri Bersamamu, Bu Vero...

Ahok ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, sejak Rabu (10/5/2017) setelah divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena dinilai menodai agama.

Ahok mulanya mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun, dia mencabut bandingnya atas permintaan keluarga.

Kompas TV Veronica Tan Menangis Bacakan Surat dari Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com