Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menghafal Asmaul Husna di Jakarta Islamic Center Dapat Hadiah

Kompas.com - 02/06/2017, 17:54 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Islamic Center (JIC) menawarkan sejumlah kegiatan yang bisa diikuti warga selama bulan suci Ramadhan.

Pusat pendidikan agama islam yang berada di Koja, Jakarta Utara ini setiap hari selama puasa membuat berbagai kegiatan yang bisa menambah pengetahuan tentang ajaran islam.

M Arif Kepala Sub Divisi Sosial Budaya Jakarta Islamic Center menjelaskan, kegiatan untuk anak-anak, remaja, hingga umum diadakan di JIC.

"Ramadhan tahun ini dengan tema 'Ramadhan Berkah'. Beberapa program kegiatan secara garis besar ada empat," ujar Arif saat ditemui Kompas.com di JIC, Jakarta Utara, Jumat (2/6/2017).

Kegiatan yang dibuat khusus untuk anak-anak seperti "Star Kids Ramadhan". Kegiatan ini dikhususkan untuk memberikan pencerahan anak-anak memahami arti berbakti kepada orangtua. Ada juga "Jambore Ramadhan".

Dalam kegiatan ini, ada banyak kegiatan seperti permainan yang dilakukan untuk menambah pengetahun anak-anak tentang Islam.

Baca: Djarot Minta Jakarta Islamic Center Jadi Pusat Penyebaran Islam Damai

Ada juga kegiatan "Santri Asmaul-Husna". Kegiatan ini ditujukan bagi anak-anak yang bekerja sebagai pengamen, anak jalanan, atau anak-anak di sekitar kawasan JIC.

Anak-anak diharuskan untuk menghafal Asmaul-husna. Sepekan sebelum lebaran, anak-anak akan kembali diuji  seberapa banyak hapalan  yang mereka dapatkan.

Semakin banyak menghapal Asmaul Husna, maka semakin besar reward yang didapatkan. Bagi yang bisa menghapal akan diberikan uang tunai.

"Kalau mereka hapal misalnya 30 Asmaul Husna dapat  Rp 30.000. Sudah berjalan tiga tahun," ujar Arif.

Sejumlah kegiatan juga ditujukan bagi remaja bernama "Spirit Ramadhan". Akan ada banyak pelatihan-pelatihan, hingga talk show seputar kehidupan remaja.

"Ada juga pesantren kilat untuk remaja," ujar Arif.

Sebelum menjadi sebuah lembaga pengkajian dan pengembangan Islam, lahan JIC merupakan bekas kawasan prostitusi di Jakarta bernama lokalisasi Kramat Tunggak. Pada 2004, Pemprov DKI Jakarta menggusur lokalisasi itu dan mendirikan JIC yang ada seperti saat ini.

Kompas TV Miniatur Kubah Masjid Ini Terbuat dari Cokelat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com