Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Khawatir Bangunan Liar di Seberang RPTRA Kalijodo Jadi Tempat Prostitusi

Kompas.com - 05/06/2017, 09:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak ingin bangunan liar di kolong Tol Pluit seberang RPTRA Kalijodo dibiarkan terlalu lama. Dia khawatir praktik prostitusi malah kembali menjamur di kawasan itu.

"Kalau dibiarkan, itu akan permanen dan digunakan untuk, dalam tanda kutip ya, prostitusi lagi," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (5/6/2017).

(baca: Bangunan Liar dan Warung Remang-Remang Kembali Padati Kolong Tol Pluit)

Djarot tidak mengetahui dari mana asal warga yang kembali mendirikan bangunan liar di kolong tol itu. Menurut Djarot, bisa saja mereka adalah warga eks penghuni Kalijodo.

Penghuni bangunan liar di kolong Tol Pluit tidak akan mendapat rumah susun dari Pemprov DKI Jakarta.

"Kalau mereka sudah lama di bantaran sungai, kemudian kena normalisasi, baru kami pindahkan ke rumah susun. Tapi kalau di situ kan enggak, apalagi itu kan bangunan baru," ujar Djarot.

(baca: Kala Bangunan Liar Kembali Merajalela di Seberang Kalijodo...)

Kawasan Kalijodo dulunya memang dikenal sebagai tempat prostitusi. Tempat tersebut ditertibkan dan dibangun RPTRA dan RTH Kalijodo.

Bangunan liar semi permanen kembali memadati kawasan kolong Tol Pluit di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Kolong tol itu tepatnya berada di seberang RPTRA Kalijodo.

Rata-rata bangunan tersebut terbuat dari tripleks tetapi berlantai semen dan keramik. Bangunan liar di sana berderet menjadi tiga barisan.

Rata-rata bangunan semi permanen berbentuk gubuk itu berukuran mulai dari 3x3, 3x4, sampai 3x5 meter persegi. Namun, ada juga beberapa bangunan yang sebagian dindingnya terbuat dari batako.

Jalan di depan gubuk-gubuk itu pun tidak beraspal. Ada pula bangunan-bangunan liar yang difungsikan sebagai warung di sana.

Menurut seorang juru parkir di RPTRA Kalijodo, pada malam hari, warung di kolong Tol Pluit berubah menjadi kafe atau warung remang-remang.

Kompas TV Pemberdayaan Preman - Berkas KOMPAS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com